Find Us On Social Media :

Disebut Kampungan oleh Luhut, Klaim AHY Tentang Penjegalan Anies Tiru Strategi 'Penzaliman' Sosok Ayahnya?

By Ade S, Sabtu, 22 Juli 2023 | 19:03 WIB

Presiden Republik Indonesia ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono hadir mendampingi timnya Jakarta LavAni Allo Bank dalam pertandingan pembuka Proliga 2023 menghadapi Jakarta BNI 46, Kamis (5/1/2023) di Gor Sabilulungan, Kompleks Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung.

Salah satu momen yang menonjol adalah ketika mendiang Taufik Kiemas, suami Megawati, mengecam SBY yang saat itu menjadi Menteri Koordinator bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) karena tidak pernah lagi diundang rapat kabinet oleh Megawati setelah menyatakan keinginan maju sebagai capres.

Taufik menyarankan SBY untuk menanyakan langsung alasan itu kepada Megawati, bukan melalui media massa.

"Mestinya dia (SBY) datang ke Ibu Presiden, tanya, kok enggak diajak (rapat kabinet). Bukannya ngomong di koran, seperti anak kecil. Masa jenderal bintang empat takut ngomong ke presiden," kata Taufik saat itu.

SBY tidak memberikan respons atas ucapan Taufik tersebut.

Sebelum Pemilu 2004 digelar, SBY mengundurkan diri sebagai Menko Polhukam kabinet Megawati.

Sejak saat itu, muncul opini bahwa SBY dizalimi dan mendapat banyak simpati dari masyarakat.

Akhirnya, pemberitaan media tentang posisi terzalimi yang dialami SBY berhasil membawa menantu Sarwo Edhie menjadi pemenang di Pilpres 2004 dengan mengalahkan Megawati.

Taktik yang 'Sering' Diulangi

Gaya politik terzalimi itu pun masih sering ditampilkan SBY dalam berbagai kesempatan.

Pada 2009, SBY melontarkan isu asal bukan capres S (ABS) di lingkungan TNI.

Menurut kompas.com, pengamat politik CSIS, J Kristiadi menilai taktik "dizalimi" juga dipakai dalam isu ABS tersebut.

"Padahal SBY sendiri belum yakin terhadap berita itu, tetapi sudah dilontarkan secara publik. Ini juga membuat ketidakpercayaan dalam tubuh anggota TNI itu sendiri," ujar Kristiadi.

"Pola-pola dizalimi itu dijadikan alat lagi untuk mengangkat dia (SBY) dan membuat orang menjadi simpatik padanya," jelasnya. Menurut Kristiadi, perdebatan politik ini tak mendidik dan tak membuat pendidikan politik bagi masyarakat.

SBY juga memainkan politik terzalimi ketika mengusung anaknya Agus Harimurti Yudhoyono sebagai calon gubernur DKI Jakarta 2017 lalu bersama Sylviana Murni.

Kala itu SBY menyebut Antasari Azhar telah melakukan manuver politik di detik-detik terakhir jelang pemungutan suara Pilkada DKI Jakarta 2017.

SBY mengatakan tindakan Antasari bukan hanya menyudutkan dirinya tapi juga merusak citra anaknya, AHY, yang tengah berjuang untuk menjadi pemimpin di DKI Jakarta.

"Nasib Agus Harimurti Yudhoyono nampaknya sama pada saat saya mengikuti Pemilu Presiden 2004," ujar SBY saat menggelar konferensi pers di Jakarta, 14 Februari 2017.

Baca Juga: Pernah Sebut Jokowi Disusupi Komunis dan Tsunami Aceh Dipicu 'Project Seal', Inilah 4 Fakta Sosok Jerry D Gray, Mantan Tentara AS?