Find Us On Social Media :

Kisah VOC Memanfaatkan Penguasa Mataram Pakubuwono untuk Menguasai Jawa dan Sekitarnya

By Afif Khoirul M, Jumat, 14 Juli 2023 | 08:30 WIB

Dalam Perang Takhta Jawa Pertama, Pangeran Puger mengalahkan Amangkurat III, lalu menjadi raja Mataram Islam dengan gelar Pakubuwono I.

Intisari-online.com - VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) adalah perusahaan dagang Belanda yang beroperasi di Asia sejak abad ke-17 hingga ke-18.

VOC memiliki kepentingan ekonomi dan politik di Nusantara, terutama di Jawa, yang merupakan pusat produksi rempah-rempah dan gula.

Untuk mengamankan kepentingannya, VOC sering kali terlibat dalam konflik dan perjanjian dengan para raja Mataram, salah satunya adalah Pakubuwono.

Pakubuwono adalah gelar yang dipakai oleh beberapa raja Mataram Islam yang berkuasa di Kartasura dan kemudian di Surakarta.

Pakubuwono pertama adalah Pakubuwono I, yang memerintah dari tahun 1704 hingga 1719.

Ia adalah putra dari Amangkurat I, raja Mataram kelima, yang mengalami pemberontakan Trunojoyo dan Sunan Kuning.

Pakubuwono I sendiri juga menghadapi pemberontakan dari saudara tirinya, Amangkurat III, yang didukung oleh Untung Surapati, seorang pahlawan perlawanan melawan VOC.

Untuk menghadapi pemberontakan ini, Pakubuwono I meminta bantuan VOC dengan syarat ia harus menyerahkan beberapa wilayah dan hak istimewa kepada VOC, seperti Banten, Priangan, Cirebon, Madura, dan hak monopoli perdagangan rempah-rempah.

Perjanjian ini dikenal sebagai Perjanjian Giyanti tahun 1705.

Dengan bantuan VOC, Pakubuwono I berhasil merebut kembali Kartasura dari Amangkurat III pada 1705.

Pada 1706-1708, ia juga berhasil menyerang Jawa Timur dan membunuh Untung Surapati di Bangil.

Baca Juga: Ketika Raja Mataram Islam Amangkurat IV Diserbu Paman Dan Adik-adiknya, Meletuslah Perang Takhta Jawa II