Find Us On Social Media :

Riwayatmu Kini, Begni Nasib Keraton Kerto Yang Pernah Jadi Ibu Kota Mataram Islam Kedua

By Moh. Habib Asyhad, Minggu, 9 Juli 2023 | 07:17 WIB

Keraton Kerto yang pernah menjadi saksi kebesaran Sultan Agung dan Mataram Islam kini hanya menyisakan umpak dan reruntuhan.

Umpak satu lagi sekarang menjadi umpak dari saka tunggal (satu tiang penyangga utama) Masjid Saka Tunggal di daerah Taman Sari atas perintah Sri Sultan Hamengkubuwono IX.

Lokasi umpak berada diperkirakan merupakan Siti Hinggil Keraton Kerto.

Pusat Kerajaan Mataram Islam kembali berpindah usai Sultan Agung wafat pada tahun 1645.

Kali ini pemindahannya adalah dari Kerto ke Pleret yang hanya berjarak sekitar dua kilometer.

Pemindahan itu dilakukan pada masa pemerintahan anak Sultan Agung, Raden Mas Sayidin.

Dia naik tahta menjadi Raja Mataram Islam bergelar Kanjeng Susuhunan Prabu Amangkurat Agung atau yang lebih dikenal sebagai Amangkurat I.

Sampai saat ini, tidak ada alasan yang jelas mengapa Amangkurat I memindahkan kembali pusat kerajaan dari Kerto ke Pleret yang jaraknya tidak jauh.

Konon sejak pemindahan itu, Keraton Kerto ditinggalkan begitu saja dan tidak terawat.

Konstruksi bangunan yang sebagian besar menggunakan kayu pun menjadikan Keraton Kerto perlahan dihancurkan oleh alam.