Penanganan pendarahan otak bertujuan untuk menghentikan perdarahan, mengurangi tekanan intrakranial, mencegah komplikasi, dan memperbaiki fungsi-fungsi otak yang terganggu. Penanganan dapat meliputi:
1. Pemberian obat-obatan untuk menurunkan tekanan darah, mengontrol kejang, mengurangi pembengkakan otak, atau mengatasi infeksi
2. Pemasangan kateter ventrikular untuk mengeluarkan darah atau cairan berlebih dari ventrikel otak
3. Pembedahan untuk mengangkat hematoma, memperbaiki pembuluh darah yang pecah, atau mengurangi tekanan pada otak
4. Rehabilitasi untuk memulihkan kemampuan motorik, kognitif, atau komunikasi yang terganggu akibat kerusakan otak
Salah satu contoh kasus pendarahan otak yang terkenal adalah yang dialami oleh Edwin Van de Sar, mantan kiper timnas Belanda dan Manchester United.
Pada tahun 2009, ia mengalami cedera kepala saat bertanding melawan Kaiserslautern.
Ia sempat melanjutkan pertandingan, tetapi kemudian dilarikan ke rumah sakit karena mengalami pendarahan subdural.
Kemudian harus menjalani operasi dan absen selama dua bulan dari lapangan hijau.
Pendarahan otak adalah kondisi yang dapat mengancam nyawa dan menyebabkan kecacatan permanen.
Oleh karena itu, penting untuk mencegah faktor-faktor risiko yang dapat menyebabkan pendarahan otak, seperti tekanan darah tinggi, cedera kepala, atau penggunaan obat pengencer darah.
Jika Anda mengalami gejala-gejala pendarahan otak, segera hubungi dokter atau layanan darurat.