3 Alasan Ibu Kota Mataram Kuno Dipindahkan ke Jawa Timur oleh Mpu Sindok

Ade S

Penulis

Wilayah kekuasaan Kerajaan Medang atau Mataram Kuno.Simak 3 alasan ibu kota Mataram Kuno dipindahkan ke Jawa Timur oleh Mpu Sindok

Intisari-Online.com -Kerajaan Mataram Kuno adalah salah satu kerajaan besar di Nusantara yang berdiri sejak abad ke-8 Masehi.

Kerajaan ini mengalami beberapa kali perpindahan ibu kota, dari Jawa Tengah hingga ke Jawa Timur.

Salah satu perpindahan yang paling berpengaruh adalah yang dilakukan oleh Mpu Sindok pada tahun 929 Masehi.

Apa saja alasan ibu kota Mataram Kuno dipindahkan ke Jawa Timur oleh Mpu Sindok?

Artikel ini akan membahas tiga alasan utama yang mendasari keputusan tersebut, yaitu faktor sosial politik, ekonomi, dan bencana alam.

Dengan mengetahui alasan-alasan ini, kita dapat memahami lebih dalam sejarah dan perkembangan kerajaan Mataram Kuno di Jawa Timur.

Ibu Kota Mataram Kuno

Ibu kota Mataram Kuno di Jawa Tengah Pada awalnya, ibu kota Kerajaan Mataram Kuno terletak di Poh Pitu, di antara daerah Jawa Tengah bagian selatan (Magelang atau Kedu) dan Yogyakarta.

Namun, sampai sekarang belum diketahui pasti di mana letak Poh Pitu.

Dari Poh Pitu, pusat Kerajaan Mataram Kuno dipindahkan ke arah timur, kemungkinan di sekitar Sragen atau di wilayah Purwodadi-Grobogan oleh Rakai Panangkaran, penerus Raja Sanjaya.

Baca Juga: Silsilah Kerajaan Mataram Kuno, dari Awal Berdiri Hingga Kerutuhannya

Setelah Rakai Panangkaran (760-780 M) wafat, Kerajaan Mataram Kuno terbagi menjadi dua.

Dinasti Sanjaya memimpin Kerajaan Mataram Kuno yang beragama Hindu di Jawa Tengah bagian utara.

Sedangkan Dinasti Syailendra memimpin Kerajaan Mataram Kuno yang beragama Buddha di Jawa Tengah bagian selatan.

Pada masa pemerintahan Rakai Pikatan (840-856 M), ibu kota kerajaan berada di Mamrati, di sekitar Poh Pitu.

Lalu dikembalikan lagi ke Poh Pitu pada zaman Dyah Balitung (898-915 M) dan dipindahkan ke Bhumi Mataram (Yogyakarta) ketika dikuasai oleh Dyah Wawa (924 M).

Alasan Ibu Kota Mataram Kuno Dipindahkan ke Jawa Timur

Pada 929 M, ibu kota Mataram Kuno dipindahkan oleh Mpu Sindok ke Jawa Timur.

Beberapa faktor yang mempengaruhi pemindahan ini adalah:

  1. Kondisi Sosial Politik
Salah satu faktor yang menyebabkan perpindahan pusat pemerintahan kerajaan Mataram Kuno ke Jawa Timur adalah serbuan dari Kerajaan Sriwijaya,.

Akibat serbuan tersebut, Jawa Tengah berhasil direbut oleh tentara Kerajaan Sriwijaya.

Baca Juga: Bukti-bukti yang Menunjukkan Bahwa Mataram Kuno adalah Sebuah Kerajaan Maritim

Diketahui Raja Dyah Wawa tewas sehingga tidak ada lagi alasan bagi Empu Sindok untuk segera pindah ke Jawa Timur.

Selain memindahkan pusat pemerintahan sebagai pewaris dari Kerajaan Mataram Kuno di Jawa Tengah, Empu Sindok juga mendirikan wangsa baru yaitu Wangsa Isyana.

  1. Faktor Persoalan Ekonomi dan Perdagangan
Jawa Timur memiliki daerah yang subur untuk bercocok tanam padi dan secara ekonomi lebih menarik.

Hal ini didukung adanya pelabuhan dan sungai-sungai, seperti Sungai Brantas dan Bengawan Solo yang sangat mendukung dalam perdagangan dengan dunia luar.

Oleh karena itu Empu Sindok memerintahkan perpindahan pusat pemerintahan Kerajaan Mataram Kuno ke Jawa Timur dengan alasan tersebut, Kids.

  1. Bencana Alam Akibat Letusan Gunung Merapi
Para ahli memiliki beberapa teori terkait latar belakang pemindahan pusat kekuasaan Kerajaan Mataram Kuno dari Jawa Tengah ke Jawa Timur, seperti faktor bencana alam dan politik.

Bencana alam yang dimaksud adalah letusan Gunung Merapi, yang menghancurkan ibu kota kerajaan di Bhumi Mataram.

Menurut para pujangga, bencana tersebut dianggap sebagai pralaya atau kehancuran dunia, dan sesuai landasan kosmogonis maka haruslah dibangun kerajaan baru yang diperintah wangsa baru pula.

Demikianlah 3 alasan ibu kota Mataram Kuno dipindahkan ke Jawa Timur oleh Mpu Sindok. Semoga menambah wawasan Anda.

Baca Juga: 2 Bukti Toleransi dalam Masyarakat Mataram Kuno, Paduan Hindu-Buddha

Artikel Terkait