Find Us On Social Media :

Peristiwa Pembakaran Sekolah Di Temanggung, Ini Yang Seharusnya Dilakukan Guru Untuk Mencegah Bullying Di Sekolah

By Moh. Habib Asyhad, Sabtu, 1 Juli 2023 | 14:17 WIB

Guru seharusnya menjadi garda terdepan penanggulangan bullying di sekolah, supaya tidak terjadi pembakaran sekolah seperti di Temanggung.

7. Bicaralah dengan setiap anak yang terlibat dalam situasi ini secara terpisah. Hindari menyalahkan, mengkritik, atau meneriaki di depan wajah mereka. Dorong dan hargai nilai kejujuran.

8. Pertimbangkan peran atau pengaruh 'kelompok sebaya'. Bullying terkadang dilakukan oleh kelompok.

Jika bullying dilakukan oleh seorang anak, dengan bantuan atau dukungan dari anak-anak lain, mereka semua juga harus menanggung konsekuensinya bersama, terutama agar mengetahui dampak perbuatan mereka kepada anak yang dibully, serta meminta maaf.

9. Ambil tindakan kepada pelaku bullying. Beritahu si anak, orang tuanya, dan kelas mengenai perkembangan kasusnya, dengan tetapi menghormati semua pihak.

10. Tindak lanjuti secara teratur dengan anak tersebut mengenai kemajuan yang dibuat mengenai masalah ini sesudahnya.

11. Jika perlu, carilah bantuan dari pihak eksternal. Ketika Anda menghadapi masalah yang parah atau signifikan yang tidak Anda ketahui cara mengatasinya, laporkan kepada guru konseling sekolah, atau pekerja sosial, atau psikolog.

Anda mungkin perlu menghubungi Telepon Pelayanan Sosial Anak (TePSA) di 1500771.

Bagaimana cara menghadapi anak-anak yang menjadi pelaku bullying?

1. Dengarkan cerita versi mereka.

2. Soroti perilaku yang tidak pantas dan tidak dapat diterima dan ingatkan mereka akan aturan dan pedoman anti-bullying yang dibuat di tingkat sekolah / kelas.

3. Bantu mereka dengan memahami alasan di balik perilaku bullying mereka (seperti apakah mereka punya masalah di rumah, kurangnya perhatian, pengalaman bullying sebelumnya, dll.)

4. Tunjukkan empati dan kasih sayang dengan membagikan perasaan anak yang di-bully.

5. Terapkan konsekuensi tertentu untuk membantu mereka belajar dari situasi ini. Konsekuensi yang diberikan harus berhubungan dengan kesalahan mereka, tetap menghormati anak sebagai pelaku, masuk akal dan logis, serta dapat diterima untuk mengajarkan anak agar berperilaku lebih baik.