Sering Jadi Korban Bully, Bocah 13 Tahun Di Temanggung Bakar Sekolah

Moh. Habib Asyhad

Penulis

Bocah 13 tahun membakar sekolah tempatnya belajar, mengaku sering dibully oleh teman sekolahnya, juga tak diperhatikan guru.

Bocah 13 tahun membakar sekolah tempatnya belajar, mengaku sering dibully oleh teman sekolahnya, juga tak diperhatikan guru.

Intisari-Online.com -Jangan meremehkan efek bully, bocah di Temanggung, Jawa Tengah, ini buktinya.

Karena kerap dirundung oleh teman sekolahnya, sementara aduannya tak direspon serius oleh gurunya, bocah 13 tahun itu membakar sekolah tempatnya belajar.

Begini ceritanya:

R adalah seorang siswa SMP di Kecamatan Pringsurat, Temanggung, Jawa Tengah.

Bocah 13 tahun itu nekatmembakar beberapa ruang kelasnya di sekolahnya sendiri pada Selasa (27/6/2023).

Ketika diamankan, R mengaku kerap dirundung oleh teman-temannya.

Tak hanya itu, R juga sakit hati karena kurang diperhatikan oleh gurunya.

Sebelum menjalankan niatnya, R meracik bahan untuk membakar sekolahan.

Dia melakukan uji coba bahan itu di rumah dan berhasil.

Lalu ia mendatangi sekolah pada Selasa (27/6/2023) dini hari dengan membawa tiga botol bahan bakar untuk membakar sekolahnya.

R lalu menyulut api di tiga titik.

Api pertama kali muncul sekitar pukul 02.00 WIB dan diketahui oleh penjaga sekolah.

Dibantu warga, penjaga sekolah kemudian memadamkan api tersebut.

Satu jam kemudian, api mulai padam yakni sekitar pukul 03.00 WIB.

Saat melakukan pemadaman api, warga melihat R yang ada di sekitar sekolah.

Warga pun curiga pada R karena R merupakan warga desa lain.

Secara tak terduga, R mengaku jika dia baru saja membakar sekolah.

Warga lalu membawa R ke Polsek Pringsurat.

R mengaku menyesal, namun wajah remaja itu tampak tenang.

"Motif dari pelaku adalah, pelaku merasa sakit hati karena sering dibully oleh teman-temannya," kata Kapolres Temanggung AKBP Agus Puryadi.

"Termasuk oleh guru siswa ini merasa kurang diperhatikan. Artinya ini adalah subjektif, subjektif pada perasaan si siswa."

Selain itu R mencalonkan diri sebagai ketua PMR dan tak terpilih.

Hal ini terjadi karena teman-temannya menganggap R belum kredibel untuk memimpin.

Hingga akhirnya ia sakit hati dan nekat membakar skeolahnya.

"Rasa sakit hati, akumulasi ini maka dia merencakan untuk membakar sekolah," tambah Agus.

Sementara itu, Kepala SMPN 2 Pringsurat, Bejo Pranoto mengatakan jika R adalah siswa kelas VII SMP Negeri 2 Pringsurat yang tahun ini akan naik ke kelas VIII.

Dalam keseharian, R diketahui sebagai siswa yang sering mencari-cari perhatian guru.

”Saat melakukan kesalahan dan dipanggil oleh guru, dia sering kali berpura-pura muntah atau bahkan kesurupan,” ujar Bejo.

Kini R diancam hukuman separuh dari hukuman dari orang dewasa.

Namun karena masih masih di bawah umur, tidak dilakukan penahanan dan wajib melapor.

Sementara itu R mengaku nekat membakar sekolahnya sendiri karena merasa sakit hati sering dibully oleh teman-temannya.

Hal itu ia ungkap saat pers release di Mapolres Temanggung pada Rabu (28/6/2023).

"Alasanmu kenapa tho?" tanya awak media.

"Karena kasus pembullyan," jawab R.

"Siapa yang bully?"

"Teman-teman sama beberapa guru," jawab R lagi.

R memaparkan jika ia sering diejek dengan nama orangtua hingga dikeroyok.

"Diejek pakai nama orangtua, sama pernah dikeroyok juga," kata R.

"Kalau sama bu guru di-bully gimana?" timpal awak media.

"Ya kayak atensi saya nggak dihargai, sama pernah disobek-sobek (tugas) juga di depan saya. Enggak bilang apa-apa terus disobek," paparnya.

Artikel Terkait