Find Us On Social Media :

Durian dan Kopi Sigi: Kekayaan Alam yang Lestari dan Lezat

By Ade S, Minggu, 25 Juni 2023 | 12:03 WIB

Durian dan kopi Sigi bukan hanya lezat, tapi juga ramah lingkungan. Artikel ini mengungkap bagaimana Kabupaten Sigi memuliakan hasil alamnya.

Intisari-Online.com - Kabupaten Sigi di Sulawesi Tengah memiliki keunikan tersendiri.

Meski tidak memiliki wilayah laut, kabupaten ini justru memiliki kekayaan alam berupa bukit dan pegunungan yang terbentuk karena aktivitas sesar Palu―Koro selama jutaan tahun.

Di daerah pegunungan ini, masyarakat Sigi, khususnya di Kecamatan Marawola Barat, berusaha memanfaatkan sumber daya alamnya secara optimal dan berkelanjutan.

Salah satunya adalah dengan mengembangkan dua komoditas unggulan, yaitu durian dan kopi.

Salah seorang petani kopi di Desa Dombu, Kecamatan Marawola Barat, bernama Ismael. Dia bercerita bahwa sebagian besar kopi yang ditanam di Dombu adalah jenis robusta.

Namun, jenis ini hanya bisa dipanen tiga kali dalam setahun. Oleh karena itu, dia mulai menanam jenis arabika sejak 2017 yang bisa dipanen hingga 30 kali dalam setahun.

Ismael bangga dengan kopi hasil kebunnya. Dia bahkan memperlihatkannya di sebuah acara di gedung serba guna di Desa Wayu, Kecamatan Marowala Barat, Kabupaten Sigi.

Di sana, dia bekerja sama dengan para penggiat kopi dan barista dari kota Palu untuk memperkenalkan kopi Dombu kepada pengunjung. Kerjasama ini ternyata meningkatkan produksi dan pendapatannya.

"Saya ingin ada investasi bisa masuk di Marawola Barat kepada petani kopi seperti saya," tutur Ismael. "Saya butuh bantuan untuk alat-alat panen dan bayar [upah] teman-teman [di kebun]."

Untuk menarik minat investor, Pemerintah Kabupaten Sigi mengadakan Festival Lestari V bersama Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL). Festival ini bertujuan untuk mempromosikan usaha kecil menengah milik masyarakat Sigi.

Namun, investasi harus tetap memperhatikan dampak lingkungan. Sebab, Kabupaten Sigi memiliki 74 persen wilayahnya sebagai bagian dari Taman Nasional Lore Lindu (TNLL) yang merupakan cagar biosfer.

Oleh karena itu, Sigi harus menjaga keseimbangan antara pembangunan dan pelestarian alam.