Find Us On Social Media :

Sosok Putri Cendana Diseret Dalam Isu Tagihan Utang Negara Ke Jusuf Hamka, Apa Peran Mbak Tutut Dalam CMNP?

By Moh. Habib Asyhad, Selasa, 13 Juni 2023 | 19:01 WIB

Siti Hardijanti Rukmana alias Mbak Tutut disebut-sebut dalam perkembangan isu utang negara kepada pengusaha Jusuf Hamka.

Siti Hardijanti Rukmana alias Mbak Tutut disebut-sebut dalam perkembangan isu utang negara kepada pengusaha Jusuf Hamka.

Intisari-Online.com - Tagihan utang kepada negara yang dikeluarkan Jusuf Hamka menyeret nama putri keluarga Cendana, Siti Hardijanti Rukmana.

Apa peran wanita yang kerap disapa Mbak Tutut itu dalam pernyataan Jusuf Hamka?

Kita tahu, beberapa hari yang lalu pengusaha Jusuf Hamka menyebut Kementerian Keuangan punya utang sebesar Rp179 miliar kepada PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP).

Jusuf sendiri adalah pemegang saham di perusahaan yang berkecimpung di pembangunan jalan tol itu.

Nah, CMNP sendiri merupakan perusahaan yang didirikan oleh Mbak Tutup, putri kesayangan Soeharto.

Ceritanya begini:

Mundur ke belakang, utang yang disebut oleh Jusuf Hamka itu bermula saat CMNP menyimpan uangnya dalam bentuk deposito di Bank Yakin Makmur atau Bank Yama.

Itu adalah bank yang juga dimiliki oleh Tutut Soeharto.

Singkat cerita, bank tersebut ikut terimbas krisis moneter 1998 dan akhirnya mendapatkan suntikan dana Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) dari pemerintah.

Aliran dana BLBI dari negara itu kemudian sebagian dipakai untuk membayar para pemegang simpanan di bank tersebut.

Namun untuk CMNP, pemerintah melalui Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN), menolak membayarnya.

Kok bisa?

Menurut BPPN, perusahaan jalan tol itu kepemilikan sahamnya masih terafiliasi dengan Keluarga Cendana.

Sementara menurut klaim Jusuf Hamka, CMNP kala itu sudah berstatus perusahaan terbuka di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Sehingga alasan pemerintah enggan membayar deposito milik CMNP di Bank Yama tidak bisa diterima.

Hingga kemudian Bank Yama dilikuidasi pemerintah, CMNP tetap tidak bisa menarik depositonya di bank tersebut.

Jusuf Hamka tak menyerah, pengusaha yang akrab disapa Babah Alun itu pun menempuh upaya hukum menagih pembayaran deposito tersebut hingga ke MA.

Hingga saat ini, belum jelas bagaimana Tutut Soeharto maupun keluarganya yang mendirikan perusahaan tersebut kemudian tak lagi banyak berkiprah di CMNP.

Baik sebagai komisaris maupun direksi perusahaan.

Sosok Keluarga Cendana terakhir yang menduduki posisi direksi CMNP adalah Danty Indriastuty Purnamasari, anak Tutut Soeharto yang sempat menjabat Direktur Utama CMNP hingga 2016.

Tutut Seoharto juga tercatat sempat menjabat komisaris perusahaan, hingga kemudian ia mundur pada tahun 2003.

Kepemilikan langsung Keluarga Jusuf Hamka di CMNP sejatinya hanya memegang saham 9,35 persen.

Rinciannya, Fitria Yusuf yang merupakan putri Jusuf Hamka sebesar 4,42 persen.

Berikutnya adalah Feisal Hamka yang juga merupakan anak Jusuf Hamka sebesar 4,93 persen.

Tak ada kepemilikan saham langsung di CMNP dari Tutut Soeharto maupun kerabatnya.

Kepemilikan saham terbesar atau pengendali saham pada CMNP justru dimiliki perusahaan cangkang yang terdaftar di Singapura, yaitu BP2S SG/BNP Paribas Wealth Management Singapore Branch dengan kepemilikan sebesar 58,95 persen.

Lantaran merupakan perusahaan cangkang di negara surga pajak, sulit menelusuri siapa di balik pemegang saham mayoritas CMNP atau pemilik dari BP2S SG/BNP Paribas Wealth Management Singapore Branch.

Termasuk apakah perusahaan tersebut masih terkait dengan Tutut Soeharto atau terafiliasi dengan Jusuf Hamka.

Namun Jusuf Hamka mengklaim, kalau CMNP saat ini tak lagi kaitannya dengan Grup Citra Lamtoro Gung Persada atau Grup Citra yang dimiliki Tutut Soeharto.

"Enggak ada (utang ke pemerintah), bersih itu CMNP. Kalau Grup Citra yang lain saya enggak tahu," kata Jusuf Hamka kepada wartawan.

Menurut dia, apabila CMNP memang memiliki utang ke negara, seharusnya pemerintah melakukan penagihan ke perseroan.

Dia pun menantang pemerintah untuk membuktikan utang yang dimaksud.

"Kalau Citra Marga punya utang BLBI, saya ganti 100 kali," ujarnya.

Untuk meluruskan permasalahan antara CMNP dan pemerintah, Jusuf Hamka meminta untuk dapat bertemu langsung dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

Ia khawatir, bendahara negara mendapatkan informasi yang salah dari jajarannya.

"Kita ngomong terbuka kalau Citra Marga ada utang BLBI, Citra Marga akan bayar 100 kali, enggak usah ribet," ucapnya.