Bangunan berdiri dengan mengandalkan dinding bata berlapis pasir dan batu kapur. Sebagai penyangga, digunakan kayu-kayu jati utuh sepanjang 4 meter yang hingga kini masih tampak utuh dan kuat.
Menariknya, ungkap Nadia Purwestri, gudang-gudang di Batavia ini sekaligus prototipe gudang-gudang yang dibangun VOC di Asia dan Timur Jauh. “Bangunan-bangunan ini juga punya kesamaan dengan bangunan di Amsterdam, karena dibangun di cerucuk-cerucuk kayu akibat tanah yang cenderung berair,” tuturnya.
Plesiran Tempo Doeloe di Pasar Ikan ini sekaligus menjadi penanda aktifnya kembali Sahabat Museum, setelah sekian lama terhenti. Menurut Ade, masa vakum tersebut ternyata membawa berkah tersendiri karena ia bisa menyusun berbagai rencana ke depan untuk mengembangkan komunitas ini.
(T. Tjahjo Widyasmoro)