Find Us On Social Media :

Bagaimana Keterkaitan Peristiwa Di Tingkat Regional Dan Global Dengan Jatuhnya Hindia Belanda Pada Tahun 1942?

By Moh. Habib Asyhad, Sabtu, 27 Mei 2023 | 13:17 WIB

Bagaimana Keterkaitan Peristiwa Di Tingkat Regional Dan Global Dengan Jatuhnya Hindia Belanda Pada Tahun 1942?

Negeri Belanda sedang diduduki oleh Jerman dan tidak bisa banyak membantu koloninya.

Dengan demikian, Belanda tidak dapat mempertahankan Jawa. Panglima Angkatan Perang Hindia Belanda akhirnya menyerah kepada Jepang di Kalijati pada 8 Maret 1942.

Perang Hindia Belanda dan Jepang

Perlu Anda ketahui ketika Jepang mulai menyerbu Hindia Belanda, sasaran utamanya adalah pengeboran minyak di Tarakan, Balikpapan, dan Palembang.

Gerakan maju ini dimungkinkan setelah pertahanan Hindia Belanda di utara Pulau Sulawesi berhasil dilumpuhkan pada 26 Desember 1941.

Kekuatan udara Jepang juga tidak mendapati kesulitan untuk menghancurkan pangkalan dan pertahanan udara Hindia Belanda di Tondano, Sulawesi Utara.

Pada malam 10 hingga 11 Januari 1942, 6.000 tentara Jepang mendarat di Tarakan.

Setelah mendarat, pertempuran mulai terjadi.

Kobaran api telah berkecamuk melanda tangki penampungan hasil pengeboran.

Sekitar 1.300 tentara KNIL atau tentara Hindia Belanda yang telah merasa pesimis memutuskan untuk menyerah keesokan harinya, 12 Januari 1942.

Setelah Tarakan, sasaran selanjutnya adalah Palembang, sumber minyak mentah yang menghasilkan setengah produksi seluruh Hindia Belanda.

Pada 14 Februari 1942, sejumlah 600 tentara pasukan komando mendarat di salah satu lapangan udara di Palembang.

Palembang sempat berhasil memukul mundur Jepang, sebelum pasukan besar infantri Jepang datang dan merusak fasilitas pengeboran yang ada.

Untuk mencegah Jepang mengambil kilang-kilang minyak di sana, Palembang berencana untuk menghentikan pemanfaatan kilang minyak tersebut selama enam bulan.

Akan tetapi, rencana tersebut tidak membuahkan hasil.

Salah satu kilang minyak di Palembang hanya mengalami sedikit kerusakan, sehingga setelah enam bulan, proses produksi dapat kembali dijalankan.

Tidak hanya Tarakan dan Palembang, Jepang juga berhasil menguasai Ambon, Bali, dan Timor.