Find Us On Social Media :

Saat 14 Sosok Menteri Tak Mau Terlibat Dalam Komite Reformasi Rancangannya, Soeharto Semakin Yakin Mundur

By Moh. Habib Asyhad, Minggu, 21 Mei 2023 | 19:17 WIB

14 menteri bidang Ekuin menolak terlibat dalam Komite Reformasi, Soeharto pun semakin yakin mundur dari jabatan presiden. Era reformasi dimulai.

14 menteri bidang Ekuin menolak terlibat dalam Komite Reformasi, Soeharto pun semakin yakin mundur dari jabatan presiden. Era reformasi dimulai.

Intisari-Online.com - Ada beberapa alasan yang membuat Soeharto mantap menyerahkan kekuasannya kepada BJ Habibie.

Salah satunya adalah karena Pria Kemusuk itu sudah ditinggalkan oleh 14 menteri di bidang Ekuin (Ekonomi, Keuangan, dan Industri).

Di tengah kondisi krisis moneter yang begitu sulit, peran menteri-menteri Ekuin itu tentu saja signifikan.

Tapi bagaimana lagi, mereka sudah kadung memutuskan untuk tidak "terlibat" lagi dalam proyek Soeharto yang dikenal sebagai Komite Reformasi.

Siapa saja menteri-menteri itu?

19 Mei 1998, Presiden Soeharto mengadakan pertemuan dengan sejumlah tokoh masyarakat dan ulama.

Mereka yang hadir adalah Gus Dur mewakili NU, Nurcholis Madjid, Yusril Ihza Mahendra, KH Cholil Baidowi, dan Sumarsono dari Muhammadiyah.

Dari pertemuan itu, Soeharto memutuskan untuk melakukan reshuffle kabinet dan membentuk Komite Reformasi.

Tapi Gus Dur dan Cak Nur memutuskan untuk tidak terlibat dalam komite tersebut yang menganggap bahwa itu tidak akan menyelesaikan masalah.

Pada sore harinya, Menko Ekonomi, Keuangan, dan Industri (Ekuin) Ginandjar Kartasasmita menyampaikan reaksi negatif para senior ekonomi terkait ide Komite Reformasi.

Mereka adalah Emil Salim, Soebroto, Arifin Siregar, Moh Sadli, dan Frans Seda.