Find Us On Social Media :

Di Balik Peristiwa 32 Biksu Jalan Kaki ke Indonesia, Kerajaan Sriwijaya Sudah Jadi Magnet Biksu Dunia

By Afif Khoirul M, Jumat, 19 Mei 2023 | 11:15 WIB

Sejumlah umat Budha saat membersihkan kaki para biksu Thudong yang akan beristirahat dalam ritual cuci kaki di rumah warga di kawasan Jalan Pembangunan, Kota Cirebon, Kamis

Dharmakrti lahir pada abad ke-10 Masehi sebagai seorang pangeran dari keluarga kerajaan Sriwijaya.

Ia memutuskan untuk menjadi biksu setelah bertemu dengan Acharya Mahasriratna di India yang menunjukkan padanya jalan pembebasan dari penderitaan.

Kemudian dia belajar dari berbagai guru di India hingga mencapai pengetahuan tanpa batas.

Ia juga kembali ke Sriwijaya dan tinggal di sebuah biara di Pulau Jawa (mungkin Jawa Barat) yang disebut Suvarnadvipa atau Pulau Emas.

Di sana, ia menerima banyak murid dari berbagai negara yang ingin belajar darinya.

Salah satu muridnya yang paling terkenal adalah Atisha, seorang biksu dari India yang kemudian menjadi salah satu penyebar Buddha Dharma di Tibet.

Atisha belajar dari Dharmakrti selama 12 tahun dan menerima transmisi ajaran tentang Bodhicitta yang berasal dari silsilah Maitreya dan Manjushri.

Ajaran ini kemudian menjadi dasar dari aliran Kadampa dan Gelugpa di Tibet.

Dharmakrti juga menulis beberapa karya penting tentang ajaran Buddha, seperti Wheel of Sharp Weapons (Tibet: blo-sbyong mtshon-cha 'khor-lo), yang merupakan sebuah teks tentang latihan mental untuk menghilangkan egoisme dan mengembangkan kasih sayang.

Karya-karya Dharmakrti banyak dipelajari dan dikomentari oleh para guru besar Buddha di Tibet, seperti Tsongkhapa, Pabongka Rinpoche, dan Dalai Lama.

Dharmakrti meninggal pada abad ke-11 Masehi dan diyakini bereinkarnasi sebagai Dagpo Rinpoche Lobsang Jhampel Jhampo Gyatso, seorang guru besar Buddha Tibet kontemporer yang masih hidup hingga saat ini.

Baca Juga: Di Balik Peristiwa Biksu Thailand Jalan Kaki Ribuan Kilometer Ke Candi Borobudur, Apa Itu Thudong?

Dharmakrti dihormati sebagai salah satu guru besar Buddha dari Nusantara yang memberikan kontribusi besar bagi perkembangan agama Buddha di Asia.