Find Us On Social Media :

Misteri Keris Setan Kober, Konon Pusaka Berhantu dan Berpengaruh pada Nasib Mataram Islam

By Afif Khoirul M, Kamis, 18 Mei 2023 | 09:05 WIB

Ilustrasi - Keris Setan Kober

Arya Penangsang adalah seorang penguasa yang ingin menguasai seluruh Jawa.

Ia merupakan musuh besar dari Sutawijaya (Senopati), pendiri Kesultanan Mataram Islam.

Arya Penangsang menggunakan Keris Setan Kober sebagai senjata utamanya dalam berbagai peperangan.

Namun, nasib sial menimpa Arya Penangsang ketika ia bertarung dengan Sutawijaya di Desa Gajah Mada pada tahun 1549 M.

Dalam pertarungan seru itu, Sutawijaya berhasil melukai Arya Penangsang dengan tombak pusaka Kyai Pleret.

Luka itu membuat Arya Penangsang terjatuh dan tanpa sengaja menusukkan Keris Setan Kober ke perutnya sendiri.

Keris Setan Kober yang haus darah itu pun membunuh tuannya sendiri dengan cara yang menyeramkan.

Tubuh Arya Penangsang meledak dan ususnya keluar dari perutnya.

Dengan demikian, tamat pula riwayat Arya Penangsang dan ambisinya untuk menguasai Jawa.

Setelah kematian Arya Penangsang, keberadaan Keris Setan Kober menjadi tidak jelas.

Ada yang mengatakan bahwa keris itu hilang bersama tubuh Arya Penangsang yang meledak.

Baca Juga: Di Salatiga Mataram Islam Pecah Jadi Tiga, Semua Karena Belanda

Ada juga yang mengatakan bahwa keris itu diamankan oleh para pengikut Sunan Kudus atau Sutawijaya.

Bentuk dan ricikan Keris Setan Kober yang asli juga tidak diketahui pasti.

Mungkin karena keris ini telah membunuh banyak korban orang-orang penting pada masa itu sehingga para pembuat keris tidak mau membuat keris dengan bentuk dan ricikan yang sama dengan Keris Setan Kober asli karena takut akan membawa sial atau malapetaka.

Jadi, keris dengan dhapur (bentuk) Setan Kober yang ada saat ini bukan merupakan turunan Keris Setan Kober dengan bentuk dan ricikan yang sama, tetapi keris dengan bentuk dan ricikan berbeda dan hanya namanya saja yang sama.

Demikianlah sedikit ulasan tentang kisah Keris Setan Kober, konon pusaka gaib dan berdampak pada nasib Mataram Islam.