Find Us On Social Media :

Sebatangkara, Mbah Rukmi Ngesot di Teras Setelah Rumahnya Dijual Anak Tiri

By Yoyok Prima Maulana, Rabu, 17 Mei 2023 | 17:05 WIB

Mbah Rukmi yang sebatang kara kini hanya bisa tinggal di teras rumah.

Saat itu, Mbah Rukmi dibawa ke sebuah tempat cuci motor yang jauh dari rumahnya dan diminta menandatangani dengan cap jempol.

“Sementara dia disingkirkan, di rumahnya sudah ada pengukuran. Dia cerita, katanya disuruh cap jempol karena ada bantuan,” kata Slamet.

Ternyata diketahui, terjadi proses jual beli dari P dengan seorang warga desa lain seharga Rp150 juta.

Warga pun mempertanyakan proses peralihan akta peralihan hak milik Mbah Rukmi yang tiba-tiba beralih ke orang lain.

Warga sekitar pernah berbondong-bondong mempertanyakan proses ini ke kantor desa. “Warga mintanya tanah itu dikembalikan atas nama Mbah Rukmi,” tegas Slamet.

Tinggal di teras Saat ini, Mbah Rukmi tinggal di teras rumah yang sudah atas nama orang lain. Sementara di dalam rumah kosong tak ada barang yang tersisa.

Setiap hari warga sekitar yang menyediakan makanan untuk Mbah Rukmi. Kondisinya saat ini sudah pikun, sehingga Mbah Rukmi buang air besar dan kecil di teras rumah tempatnya berdiam.

Seorang tetangga bernama Anik Pratiwi (53) yang membersihkannya setiap pagi dan sore hari.

Menurut Anik, untuk urusan makanan Mbah Rukmi tidak pernah kekurangan, karena semua tetangga peduli padanya.

“Tugas saya yang membersihkan dan semua kebutuhannya. Yang jadi keluhan warga adalah biaya perawatannya,” ujar Anik.

Masih menurut Anik, anak angkatnya dulu yang merawat Nyoto hingga meninggal dunia dan menutup utangnya.

Namun dia kecewa karena tidak dilibatkan dalam proses penjualan rumah, dan tidak mendapat bagian.