Penulis
Kriminolog dari Undip khawatir, pelaku mutilas bos galon di Semarang mengarah ke psikopat. Apa tandanya?
Intisari-Online.com -Krimonolog dari Universitas Diponegoro Semarang Budi Wicaksono menyebut pelaku mutilasi bos galon di Semarang mengarah ke perilaku ke psikopat.
Itulah kenapa dia menyarankan agar Polrestabes Semarang segera memeriksakan kondisi kejiwaan tersangka, Muhammad Husen.
Bagi Budi, perilaku yang ditunjukkan oleh Husen sangat aneh dan tidak wajar.
Alih-alih meminta maaf, Husen bahkan sama sekali tidak takut saat konferensi pers tempo hari.
Dalam keterangannya juga Husen malah ketawa.
"Saya memang tidak selalu benar, tapi dari saya mempelajari mimik muka, ini orang mengerikan," kata Budi, dilansir Kompas.com, Senin (15/5).
"Sudah adeh dan nggak wajar, mending kirim ke psikiater dulu, sesegera mungkin."
Masih menurut Budi,rujukan untuk membawa tersangka ke ahli kejiawaan, baik psikolog atau psikiater menjadi penting untuk mengetahui gangguan kejiwaan yang dialami Husen.
"Mungkin bisa jadi dia psikopat, atau penderita skizofrenia," katanya.
"Orang skizofrenia itu sering mendengarkan sesuatu yang sebenarnya tidak ada suaranya. Seperti mendengar saya mau dibunuh, dengarnya gitu, jadi sebelum dibunuh saya bunuh dulu. Berubah-ubah pikirannya setiap waktu. Bisa jadi dia berkepribadian ganda."
Pasalnya selama pengungkapan kasus, Budi melihat keanehan yang ditunjukkan tersangka saat membunuh bosnya, Irwan Hutagalung (52).
Termasuk kebodohannya saat mencoba menutupi pembunuhan.
Lalu sikapnya yang tak memiliki empati sedikit pun dan justru tertawa puas.
Belum lagi perilaku mabuk usai menganiaya korban hingga mengajak pedagang angkringan ke tempat pelacuran.
"Dari awal saya katakan, kasihan dia itu. Dia tidak mendapat pendidikan yang baik dan benar, yang normal dari orang tua dan lingkungannya," kata Budi.
"Kalau dia dimarahi dan dipukuli, apa perlu membunuh? Pergi aja, pulang kan selesai. Kalau bales, ya pukul aja kelahi. Bukannya bunuh. Terus terang saya bingung, dari awal saya lihat orang ini aneh."
Untuk diketahui, tersangka Husen sempat mengungkapkan permintaan maaf kepada keluarga korban, keluarganya, dan kepolisian pada Jumat (12/5/2023).
Hal itu Husen sampaikan setelah sebelumnya, dia mengaku puas dan tidak menyesal telah menuntaskan aksi balas dendam kepada bosnya yang kerap memukulinya saat salah dalam bekerja.
Lalu seperti apa perilaku orang psikopat?
Ada tujuh ciri khas yang menandakan jika seseorang kemungkinan memiliki kepribadian psikopat. Ini dia:
1. Pesona palsu
Pada awalnya, orang psikopat akan tampak menyenangkan dan tertarik untuk mengenal kita dan orang lain.
Namun lambat laun kita mengenal orang itu, kita mulai menyadari kepalsuan yang ada dalam dirinya.
Misalnya, dia sering membicarakan istrinya seolah-olah dia adalah suami yang sayang istri.
Padahal, ia justru berfokus pada penampilannya dan kerap menggoda wanita di kantor.
Tujuan dia hanyalah merayu dan memperdaya orang lain, bukan untuk menjalin hubungan pertemanan.
2. Harga diri yang terlalu tinggi
Orang psikopat selalu menginginkan pujian, terlepas dari apakah ia layak atau tidak untuk mendapatkan pujian tersebut.
Selain itu, orang psikopat cenderung merendahkan orang lain yang dianggap sebagai pesaingnya.
Ia bukan cuma menginginkan kemenangan, melainkan juga mendominasi.
Psikopat ekstrem bisa melakukan tindakan kekerasan jika ia merasa perlu.
Sebagai contoh, psikopat yang melakukan perampokan bertujuan untuk mendapatkan apa yang ia inginkan, yakni uang.
Dia membawa senjata api untuk mengintimidasi orang lain. Namun ketika ada seseorang yang menghalanginya, dia tidak akan segan untuk menembak orang tersebut.
3. Melakukan kecurangan
Kecurangan adalah sifat yang terkait masalah harga diri, gangguan kemampuan untuk terikat dengan orang lain, dan kebutuhan untuk selalu berada di atas.
Agar bisa berada di puncak, psikopat akan berbohong, memanipulasi, hingga mengabaikan kebenaran dan fakta.
Bentuk kecurangan yang dilakukan psikopat bisa dilihat dari caranya meremehkan rekan kerja atau menginginkan penghargaan dari sebuah proyek, padahal ia hanya berkontribusi sedikit dalam proyek tersebut.
Orang seperti ini juga pandai dalam memanipulasi orang lain.
Contohnya, dia sudah mengetahui hierarki jabatan di tempat kerja dan mendekati atasan.
Akibatnya, rekan kerja yang lain merasa segan untuk berurusan dengan orang psikopat itu.
4. Emosi yang dangkal
Jika kita berbicara dengan orang psikopat, mungkin kita menganggap bahwa dia benar-benar "hadir" dalam percakapan.
Faktanya, dia bisa saja mengubah topik pembicaraan secara tiba-tiba di saat kita sedang bercerita tentang teman yang mengalami musibah atau anak yang berjuang melawan penyakit.
Dari situ kita pun menyadari jika dia memandang orang lain sebagai alat untuk memenuhi kepentingan dirinya.
Psikopat memanfaatkan hubungan dengan orang lain untuk mendapatkan bantuan khusus.
5. Mudah bosan
Mereka yang memiliki kepribadian psikopat cenderung mudah bosan dan menginginkan rangsangan atau stimulus yang kuat.
Tanpa menjalin hubungan sejati dengan orang lain, psikopat cepat dalam mengambil risiko dan seringkali terlibat dalam perilaku yang berisiko.
Seorang karyawan psikopat bisa jadi melakukan tindakan mencurigakan di tempat kerja, namun juga bersedia mengambil risiko untuk mendapatkan kontrak baru atau sesuatu yang menguntungkan dirinya.
6. Terlibat dalam tindakan kriminal
Psikopat bisa dikatakan ahlinya dalam menciptakan sensasi.
Namun, kita akan terkejut begitu mengetahui sisi lain kehidupannya.
Dalam buku Decoding Madness yang ditulis oleh Richard Lettieri, PhD, neuropsikolog forensik dan psikoanalis, diceritakan kasus psikopat bernama Randall.
Randall dikagumi oleh atasannya di tempat kerja karena kemampuan penjualannya yang baik.
Akan tetapi, terungkap bahwa ia pernah membunuh istrinya serta putrinya yang masih muda.
Juga, ia terlibat dalam penipuan di tempat kerja selama bertahun-tahun.
7. Sulit ditebak
Psikopat adalah orang yang sulit ditebak, karena mereka mampu memerlihatkan sosok sebagai pria yang menyenangkan dan sensitif.
Pembunuh berantai terkenal Ted Bundy memiliki wajah yang menarik dan memikat wanita dengan meyakinkan mereka bahwa ia adalah mahasiswa hukum yang baik.
Setelah mendapatkan kepercayaan dari korbannya, ia akan menculik dan membunuh sang korban.
Setelah itu Bundy pun tidak ragu berhubungan seks dengan mayat korban