Penulis
Intisari-online.com - Candi Borobudur adalah candi Buddha terbesar di dunia yang terletak di Magelang, Jawa Tengah.
Candi ini dibangun pada abad ke-8 Masehi oleh Dinasti Syailendra yang berkuasa di Jawa pada masa Kerajaan Mataram Kuno.
Iamemiliki bentuk piramida bertingkat yang dihiasi dengan ribuan relief dan arca Buddha.
Candi Borobudur merupakan salah satu monumen Buddha terbesar di dunia yang menyimpan banyak rahasia dan misteri.
Salah satu misteri yang menarik perhatian banyak orang adalah apakah ada hubungan antara Candi Borobudur dengan peradaban Atlantis, sebuah pulau legendaris yang disebut-sebut oleh filsuf Yunani Plato dalam dialognya, Timaeus dan Critias.
Atlantis adalah sebuah pulau besar yang terletak di Samudra Atlantik, di seberang Selat Gibraltar.
Plato menggambarkan Atlantis sebagai sebuah kerajaan yang maju dan kuat yang pernah menaklukkan sebagian besar wilayah Mediterania hingga Mesir dan Italia.
Namun, karena menjadi sombong dan lalim, Atlantis mendapat hukuman dari dewa-dewa dan tenggelam ke dasar laut akibat gempa bumi dan banjir besar.
Plato menulis kisah Atlantis sekitar 2.400 tahun yang lalu, tetapi sampai sekarang belum ada bukti ilmiah yang dapat membuktikan keberadaan Atlantis.
Banyak orang menganggap Atlantis sebagai kisah fiktif atau metaforis yang dibuat oleh Plato untuk menyampaikan pesan moral atau politik. Namun, ada juga yang percaya bahwa Atlantis adalah kisah nyata dan mencoba mencari lokasi Atlantis yang sebenarnya.
Salah satu teori yang mencoba menghubungkan Candi Borobudur dengan Atlantis adalah teori yang dikemukakan oleh Arysio Nunes dos Santos, seorang profesor geologi asal Brasil.
Menurut Santos, Atlantis sebenarnya adalah Indonesia, sebuah kepulauan vulkanik yang pernah tenggelam akibat letusan gunung berapi dahsyat pada akhir zaman es.
Santos berpendapat bahwa Candi Borobudur adalah salah satu peninggalan peradaban Atlantis yang selamat dari bencana alam tersebut.
Ia mengklaim bahwa bentuk Candi Borobudur menyerupai stupa-stupa yang ada di Atlantis, seperti yang digambarkan oleh Plato.
Ia juga mengatakan bahwa relief-relief di Candi Borobudur mengandung simbol-simbol esoteris yang berkaitan dengan ajaran Atlantis.
Teori Santos ini tentu saja menimbulkan kontroversi dan banyak ditentang oleh para ahli sejarah dan arkeologi.
Mereka mengkritik bahwa teori Santos tidak memiliki dasar ilmiah yang kuat dan hanya bersifat spekulatif.
Mereka juga menunjukkan bahwa tidak ada bukti arkeologis atau genetik yang dapat menunjukkan adanya hubungan antara peradaban Indonesia dengan peradaban Atlantik.
Selain itu, mereka juga menegaskan bahwa Candi Borobudur adalah hasil dari pengaruh budaya India dan Asia Tenggara, bukan dari budaya Atlantik.
Mereka menunjukkan bahwa gaya arsitektur, seni ukir, dan ajaran Buddha di Candi Borobudur sesuai dengan perkembangan sejarah dan geografi Indonesia pada masa itu. (*)
Artikel ini dibuat dengan bantuan AI
Baca Juga: Apakah Candi Borobudur Sebenarnya adalah Pintu Gerbang ke Dunia Lain?