Find Us On Social Media :

Mengapa Terjadi Sengketa Batas Wilayah Antara Indonesia dan Malaysia?

By Afif Khoirul M, Selasa, 9 Mei 2023 | 21:15 WIB

Ilustrasi - Sengketa Ambalat antara Indonesia & Malaysia.

Intisari-online.com - Dalam soal PKN kelas X halaman 189 memuat soal berjudul "Mengapa terjadi sengketa batas wilayah antara Indonesia dan Malaysia?"

Nah, kali ini Intisari Online akan beberikan jawaban dari pertanyaan di atas!

Jawaban:

Sengketa batas wilayah antara Indonesia dan Malaysia terjadi karena adanya klaim tumpang tindih atas penguasaan wilayah di laut Sulawesi atau Selat Makasar yang dikenal sebagai Blok Ambalat.

Wilayah ini diduga memiliki potensi sumber daya minyak dan gas yang besar.

Sengketa ini bermula ketika Indonesia dan Malaysia menandatangani Perjanjian Tapal Batas Landas Kontinen pada tahun 1969 yang menetapkan bahwa Blok Ambalat merupakan milik Indonesia.

Namun, pada tahun 1979, Malaysia mengeluarkan peta baru yang memasukkan Blok Ambalat ke dalam wilayahnya.

Peta ini ditolak oleh Indonesia dan beberapa negara lain karena dianggap melanggar kedaulatan negara-negara tersebut.

Sejak itu, terjadi berbagai insiden pelanggaran batas wilayah oleh kapal-kapal patroli dan nelayan Malaysia yang mengklaim bahwa Blok Ambalat adalah bagian dari Malaysia.

Pada tahun 2005, Malaysia bahkan memberikan konsesi minyak di Blok Ambalat kepada perusahaan asing.

Hal ini memicu protes keras dari Indonesia yang menganggap bahwa Malaysia telah mencuri haknya atas sumber daya alam di Blok Ambalat.

Hingga saat ini, sengketa batas wilayah antara Indonesia dan Malaysia belum terselesaikan secara damai dan masih berpotensi menimbulkan konflik di masa depan.

Baca Juga: Sejarah Munculnya Sengketa Blok Ambalat Antara Indonesia-Malaysia

Soal : Bagaimana akar sejarah sengketa batas wilayah antara Indonesia dan Malaysia?

Jawaban:

Akar sejarah sengketa batas wilayah antara Indonesia dan Malaysia bermula dari adanya ketidakjelasan garis perbatasan yang dibuat oleh negara-negara penjajah, yaitu Inggris dan Belanda.

Salah satu contoh kasus sengketa batas wilayah adalah klaim dua pulau di perbatasan Kalimantan Timur, yaitu Pulau Sipadan dan Ligitan yang berada di Selat Makassar.

Sengketa ini terjadi sejak tahun 1967.

Selain itu, ada juga sengketa Blok Ambalat yang terjadi sejak tahun 1969.

Blok Ambalat adalah sebuah wilayah laut yang kaya akan minyak dan gas bumi di perairan Sulawesi Timur.

Sengketa ini dipicu oleh perjanjian tapal batas landas kontinen antara Indonesia dan Malaysia yang tidak sesuai dengan hukum laut internasional.

Sengketa batas wilayah antara Indonesia dan Malaysia merupakan tantangan bagi kedaulatan dan keutuhan NKRI.

Oleh karena itu, diperlukan upaya diplomasi dan penegakan hukum untuk menyelesaikan masalah ini secara damai dan adil.

Selain itu, kita sebagai warga negara juga harus memiliki rasa nasionalisme dan cinta tanah air untuk menjaga kekayaan sumber daya alam yang dimiliki oleh Indonesia.

Soal : Bagaimana kita menyikapi sengketa batas wilayah antara Indonesia dan Malaysia?

Baca Juga: Apa yang kalian ketahui tentang paham kebangsaan?

Jawaban: 

Menyikapi sengketa batas wilayah antara Indonesia dan Malaysia, kita harus bersikap bijaksana dan mengedepankan diplomasi.

Sengketa batas wilayah antara kedua negara terjadi karena adanya klaim tumpang tindih atas penguasaan wilayah di laut dan di darat, terutama di Pulau Kalimantan.

Sengketa ini berpotensi menimbulkan konflik dan ketegangan yang dapat merugikan kedua belah pihak.

Untuk itu, kita harus menghormati kedaulatan dan integritas wilayah masing-masing negara, serta menghargai perjanjian-perjanjian yang telah ditandatangani sebelumnya.

Kita juga harus menyelesaikan sengketa ini melalui jalur hukum internasional, seperti UNCLOS (United Nations Convention on the Law of the Sea) atau HUKLA (Hukum Laut) 82 yang telah diratifikasi oleh Indonesia dan Malaysia.

Kita harus menghindari tindakan-tindakan provokatif atau unilateral yang dapat memperkeruh suasana.

Selain itu, kita harus meningkatkan kerjasama dan komunikasi antara kedua negara dalam berbagai bidang, seperti ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, dan keamanan.

Kita harus membangun hubungan yang harmonis dan saling menguntungkan, serta mengedepankan prinsip persaudaraan dan kemitraan.

Kita harus menyadari bahwa Indonesia dan Malaysia adalah tetangga yang memiliki banyak kesamaan dan kepentingan bersama.