Intisari-Online.com -Blok Ambalat adalah wilayah laut seluas 15.235 kilometer persegi yang berada di Laut Sulawesi atau Selat Makassar.
Wilayah ini pernah menjadi sumber sengketa antara Indonesia dan Malaysia sejak tahun 1969 hingga sekarang.
Lalu, bagaimana sejarah munculnya sengketa batas wilayah Blok Ambalat antara Indonesia dan Malaysia?
Artikel ini akan membahas sejarah singkat sengketa Blok Ambalat, mulai dari awal munculnya klaim tumpang tindih hingga upaya penyelesaian yang dilakukan oleh kedua negara.
Perjanjian Tapal Batas Landas Kontinen 1969
Sengketa Blok Ambalat bermula ketika Indonesia dan Malaysia masing-masing melakukan penelitian untuk mengetahui landas kontinen dan zona ekonomi eksklusif (ZEE) di wilayah tersebut.
Kedua negara kemudian menandatangani Perjanjian Tapal Batas Landas Kontinen Indonesia-Malaysia pada 27 Oktober 1969 yang diratifikasi oleh masing-masing negara pada tahun yang sama.
Berdasarkan perjanjian ini, wilayah Blok Ambalat merupakan milik Indonesia.
Peta Baru Malaysia 1979
Namun, pada tahun 1979, Malaysia mengingkari perjanjian tersebut dengan memasukkan blok maritim Ambalat ke dalam peta baru wilayahnya.
Baca Juga: Bagaimana Sejarah Munculnya Sengketa Batas Wilayah Blok Ambalat?
Hal ini menyebabkan pemerintahan Indonesia menolak peta baru Malaysia tersebut.
Tak hanya Indonesia, peta tersebut juga diprotes oleh Filipina, Singapura, Thailand, Tiongkok, Vietnam, karena dianggap sebagai upaya atas perebutan wilayah negara lain.
Pemberian Konsesi Minyak 2005
Pada 16 Februari 2005, Malaysia memberikan konsesi minyak di dua blok yang tumpang tindih dengan wilayah yang diklaim Indonesia dan Filipina kepada perusahaan minyak milik Inggris dan Belanda, Shell.
Blok tersebut adalah Blok Y (ND6) dan Blok Z (ND7).
Blok Y merupakan blok yang tumpang tindih dengan wilayah konsesi minyak yang diklaim Indonesia.
Sementara Blok Z adalah blok yang tumpang tindih dengan wilayah yang diklaim Filipina.
Penyelesaian Melalui Dialog 2009
Aksi sepihak Malaysia ini berdampak pada peningkatan eskalasi hubungan kedua negara.
Akhirnya, pada tahun 2009, pemimpin kedua negara, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Perdana Menteri Malaysia Abdullah Ahmad Badawi mengambil langkah politik untuk meredakan ketegangan akibat Ambalat.
Masing-masing pihak menjelaskan landasan hukum klaim atas Ambalat dan sepakat untuk menyelesaikan sengketa melalui dialog.
Demikian penjelasan tentangbagaimana sejarah munculnya sengketa batas wilayah Blok Ambalat antara Indonesia dan Malaysia.
Baca Juga: Perilaku Dukungan kepada Pemerintah Selesaikan Sengketa Batas Wilayah