Adalah sosok bocah 13 tahun yang mengispirasi Nelson Mandela untuk terus berjuang demi Afrika Selatan.
Intisari-Online.com - Perjuangan yang digelorakan Nelson Mandela di Afrika Selatan tidak berasal dari ruang kosong.
Ternyata ada sosok tetangga yang membuat presiden kulit hitam pertama di Afrika Selatan mantap untuk terus berjuang.
Sekitar 300 meter dari rumah lama Nelson Mandela terdapat museum Hector Pieterson.
Ketika itu Pieterson hanya seorang ABC berusia 13 tahun.
Meski begitu, bocah yang tinggal tak jauh dari rumah Mandela itu juga menjadi ikon perlawanan terhadap apartheid.
Ia ditembak polisi di antara Jalan Moema dan Vilakazi dalam sebuah protes pelajar.
Kabar kematiannya membuat kemarahan dunia dan menggetarkan jiwa Mandela yang mendengarnya di penjara Robben Island.
Peristiwa itu terjadi pada 16 Juni 1976 dan hingga kini tanggal dan bulan itu diperingati sebagai Hari Pemuda.
Dalam suratnya dari penjara Robben Island menanggapi insiden 16 Juni itu, Mandela menulis:
"...Bersama kita menghargai mereka yang gugur oleh senapan dan tali gantung. Kita memberi penghormatan kepada Anda semua - baik yang hidup, terluka, dan mereka yang gugur - sebab kalian telah berani bangkit melawan kekuatan tirani..."
Pemerintah Afrika Selatan membangun museum dan monumen Hector Pieterson tak jauh dari rumah Mandela pada 2002.