Find Us On Social Media :

Ternyata Solo Sudah Jadi Pusat Perdagangan Nusantara Sejak Zaman Mataram Islam, Ini Buktinya

By Moh. Habib Asyhad, Minggu, 7 Mei 2023 | 17:17 WIB

Solo disebut sudah menjadi pusat perdagangan Nusantara sejak zaman Mataram Islam. Berbagai komoditas dijual di kota yang berada di tepi Bengawan Solo ini.

Solo disebut sudah menjadi pusat perdagangan Nusantara sejak zaman Mataram Islam. Berbagai komoditas dijual di kota yang berada di tepi Bengawan Solo ini.

Intisari-Online.com - Benarkah Solo sudah jadi pusat perdagangan Nusantara sejak zaman Mataram Islam atau bahkan sebelumnya?

Mengutip situs Surakarta.go.id, Surakarta alias Solo sudah menjadi pusat berdagangan lintas wilayah sejak zaman dulu.

Terlebih karena kondisi geografis Solo yang dilewati sungai besar, hal ini membuat banyak kapal besar melintasinya.

Kapal-kapal besar itu membawa komoditas penting ke wilayah yang dulu masuk wilayah kerajaan Pajang itu.

Salah satu komoditas yang menonjol di Solo sejak zaman Mataram Islam, bahkan sejak zaman Pajang, adalah batik.

Tapi tak hanya batik, kapas, benang dan kain tenun juga menjadi komoditas perdagangan di Solo waktu itu.

Solo juga menjadi pusat perdagangan garam, kopi, dan rempah-rempah.

Terkait batik, ia tak bisa lepas dari sosok Kyai Ageng Henis, yang merupakan kakek dari Panembahan Senopati pendiri Mataram Islam.

Peninggalan Ki Ageng Henis yang paling terlihat adalah Kampung Laweyan menjadi pusat batik di Solo.

Tak hanya batik, Solo juga menjadi pusat perdagangan rempah-rempah.

Kapal-kapal pengangkut garam dari Gresik juga banyak yang singgah di Solo.