Mengenang Sosok Soetomo, Sang Pendiri Boedi Oetomo yang Berdedikasi untuk Pendidikan

Afif Khoirul M

Penulis

Foto - Sosok dr Soetomo, tokoh pendidikan nasional pendiri Boedi Oetomo.

Intisari-online.com - Soetomo merupakan salah satu tokoh penting dalam sejarah pergerakan nasional Indonesia.

Ia adalah pendiri Boedi Oetomo, organisasi pemuda pertama yang bergerak di bidang sosial, ekonomi, budaya, dan tidak bersifat politik.

Boedi Oetomo menjadi tonggak awal dari berbagai organisasi pergerakan lainnya yang bertujuan untuk meraih kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Belanda.

Soetomo terlahir pada 30 Juli 1888 di Ngepeh, Nganjuk, Jawa Timur.

Ia berasal dari keluarga priyayi yang memiliki latar belakang pendidikan tradisional.

Namun, Soetomo tertarik untuk menempuh pendidikan barat dan masuk ke sekolah menengah di Surabaya.

Di sana, ia mengganti namanya dari Soebroto menjadi Soetomo.

Pada tahun 1903, Soetomo melanjutkan pendidikan kedokteran di School tot Opleiding van Inlandsche Artsen (STOVIA), Batavia.

STOVIA adalah sekolah dokter untuk bumiputera yang menjadi cikal bakal Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Di STOVIA, Soetomo bertemu dengan para mahasiswa lainnya yang memiliki semangat nasionalisme dan keinginan untuk memajukan bangsa.

Pada tanggal 20 Mei 1908, Soetomo bersama dengan beberapa mahasiswa STOVIA lainnya mendirikan Boedi Oetomo.

Baca Juga: Kantor MUI Ditembaki, Inilah 5 Sosok yang Mengaku Sebagai Nabi di Indonesia

Organisasi ini digagas oleh Wahidin Sudirohusodo, seorang dokter senior yang menjadi guru dan inspirator bagi para mahasiswa STOVIA.

Boedi Oetomo berarti "usaha yang luhur" atau "usaha yang mulia".

Organisasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan, pendidikan, dan kebudayaan rakyat Indonesia.

Boedi Oetomo tidak hanya terbatas pada kalangan mahasiswa STOVIA saja, tetapi juga membuka diri untuk menerima anggota dari berbagai lapisan masyarakat.

Boedi Oetomo memiliki cabang-cabang di berbagai daerah di Indonesia dan memiliki anggota sekitar 40 ribu orang.

Boedi Oetomo juga menjalin hubungan dengan organisasi-organisasi pergerakan lainnya, baik di dalam maupun di luar negeri.

Soetomo sendiri tidak hanya aktif sebagai pendiri dan pemimpin Boedi Oetomo, tetapi juga sebagai dokter dan pendidik.

Ia menyelesaikan pendidikan kedokterannya pada tahun 1911 dan kemudian bekerja sebagai dokter pribumi pertama di Rumah Sakit Cikini, Batavia.

Kemudian juga menjadi dosen di STOVIA dan kemudian menjadi direktur sekolah tersebut pada tahun 1923.

Soetomo juga memiliki perhatian besar terhadap pendidikan rakyat.

Ia mendirikan Taman Siswa pada tahun 1922 bersama dengan Ki Hajar Dewantara dan Cipto Mangunkusumo.

Baca Juga: Jadi Sosok Terpenting dalam Pendidikan Indonesia, Ajaran Ki Hadjar Dewantara Ternyata 'Dicontek' Finlandia

Taman Siswa adalah sebuah lembaga pendidikan yang berbasis pada kebudayaan nasional dan demokratis.

Taman Siswa mengajarkan berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan kepada murid-muridnya tanpa membedakan agama, suku, atau golongan.

Soetomo meninggal dunia pada tanggal 30 Mei 1938 di Batavia karena penyakit jantung. Ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan.

Soetomo dikenang sebagai salah satu tokoh pergerakan nasional yang berdedikasi untuk pendidikan dan kesejahteraan rakyat Indonesia.

Ia juga dianugerahi gelar Pahlawan Nasional oleh pemerintah Indonesia pada tahun 1961.

Meskipun Soetomo telah tiada, namun semangat dan jasanya tetap hidup dalam hati rakyat Indonesia.

Soetomo menjadi inspirasi bagi generasi-generasi selanjutnya yang melanjutkan perjuangan untuk merdeka dari penjajahan.

Soetomo juga menjadi contoh bagi para pendidik dan dokter yang berkomitmen untuk mengabdi kepada bangsa dan negara.

Soetomo juga meninggalkan warisan berupa organisasi Boedi Oetomo yang terus berkembang dan berkontribusi dalam pergerakan nasional.

Boedi Oetomo menjadi salah satu organisasi yang mendukung Sumpah Pemuda pada tahun 1928 yang menegaskan persatuan Indonesia.

Boedi Oetomo juga menjadi salah satu organisasi yang terlibat dalam Kongres Pemuda II pada tahun 1928 yang melahirkan Pancasila sebagai dasar negara.

Baca Juga: Gigihnya Perjuangan Marsinah, Sosok Aktivis Buruh Yang Diperkosa Dan Dibunuh Di Masa Orde Baru

Soetomo juga meninggalkan warisan berupa lembaga pendidikan Taman Siswa yang terus berdiri dan berkembang hingga kini.

Taman Siswa menjadi salah satu lembaga pendidikan yang mengedepankan kebudayaan nasional dan demokratis.

Taman Siswa juga menjadi salah satu lembaga pendidikan yang menghasilkan banyak tokoh-tokoh nasional, seperti Sukarno, Mohammad Hatta, Tan Malaka, Sutan Syahrir, dan lain-lain.

Soetomo adalah sosok yang patut dihormati dan diteladani oleh seluruh rakyat Indonesia.

Ia adalah sang pendiri Boedi Oetomo yang berdedikasi untuk pendidikan dan kesejahteraan rakyat Indonesia.

Beliau adalah pahlawan nasional yang berjasa dalam pergerakan nasional Indonesia.

Artikel Terkait