Apa Itu Syawalan? Makna dan Tradisi di Berbagai Wilayah di Indonesia

Ade S

Penulis

Grebeg Syawal di halaman Masjid Gedhe Kauman, salah satu tradisi Syawalan di Indonesia.

Intisari-Online.com -Syawalan adalah salah satu tradisi yang dilakukan oleh umat Muslim di Indonesia pada bulan Syawal.

Tradisi ini merupakan bentuk rasa syukur dan silaturahmi setelah melewati bulan Ramadan dengan berpuasa.

Namun, Apa itu Syawalan sebenarnya? Bagaimana makna dan filosofi di balik tradisi ini? Dan bagaimana ragam tradisi Syawalan di berbagai wilayah di Indonesia?

Artikel ini akan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan mengulas pengertian, makna, dan tradisi Syawalan di Indonesia.

Apa Itu Syawalan

Syawalan adalah tradisi yang dilakukan oleh umat Muslim di Indonesia pada bulan Syawal.

Bulan Syawal adalah bulan yang penuh berkah dan kegembiraan karena merupakan bulan kemenangan setelah melewati bulan Ramadan dengan berpuasa.

Jika Ramadan identik dengan puasa, bulan Syawal identik dengan bermaaf-maafan dan bersilaturahmi.

Syawalan juga disebut sebagai Lebaran Ketupat karena pada tradisi ini umat Muslim biasanya menyantap ketupat sebagai hidangan utama.

Ketupat sendiri dianggapmelambangkan kesucian hati dan jiwa setelah berpuasa selama sebulan penuh.

Baca Juga: Lebaran Ketupat, Tradisi Syawalan Masyarakat Jawa Timur, Ini Tanggalnya

Tradisi Syawalan di Indonesia

Indonesia adalah negara yang kaya akan keberagaman budaya dan tradisi.

Hal ini juga terlihat dalam tradisi Syawalan yang memiliki berbagai macam bentuk dan nama di berbagai wilayah di Indonesia.

Berikut ini adalah beberapa contoh tradisi Syawalan di Indonesia:

- Hias Perahu di Pasuruan

Masyarakat Pasuruan, Jawa Timur, selalu menyambut Ketupat dengan meriah. Ada tradisi unik yang dilakukan oleh masyarakat, yaitu berparahu di sepanjang pesisir Lekok, Pasuruan.

Perahu akan tampil berbeda pada tradisi Syawalan, yakni penuh hiasanya dengan rumbai-rumbai dan bendera berwarna-warni.

Perayaan lainnya berupa tarik tambang, tari nelayan, dan skilot atau ski di atas lumpur.

- Sesaji Rewanda

Sesaji Rewanda dilakukan oleh masyarakat Talun Kacang, Kelurahan Kandri, Gunung Pati, Kota Semarang, Jawa Tengah. Sesaji yang dilakukan pada tanggal 2 atau 3 Syawal ini bertujuan untuk menjaga keseimbangan alam di Goa Kreo, sebuah goa yang menjadi habitat kera-kera liar.

Sesaji berupa ketupat, buah-buahan, sayur-sayuran, dan kue-kue tradisional yang diletakkan di atas daun pisang dan dibawa ke goa dengan berjalan kaki.

Baca Juga: Mengapa Orang Sunda Punya Tradisi Tidak Boleh Menyapu di Malam Hari? Bisa Mengundang Gendruwo?

- Grebeg Syawal

Grebeg Syawal adalah tradisi tahunan yang digelar oleh Keraton Yogyakarta sebagai rasa syukur dalam menyambut Hari Raya Idul Fitri.

Pada tradisi ini, Keraton Yogyakarta mengeluarkan gunungan berupa hasil bumi dan makanan yang diarak dari Keraton menuju Masjid Gedhe Kauman.

Gunungan tersebut kemudian dibagikan kepada masyarakat yang memperebutkannya dengan penuh semangat.

Grebeg Syawal juga diisi dengan berbagai atraksi budaya seperti tari-tarian, musik gamelan, dan pawai obor.

- Lebaran Topat

Lebaran Topat adalah tradisi Syawalan yang dilakukan oleh masyarakat Sasak di Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Lebaran Topat dilaksanakan pada hari ke-7 Syawal dengan menyantap topat atau ketupat bersama keluarga dan tetangga.

Selain itu, masyarakat Sasak juga melakukan ziarah ke makam leluhur dan berziarah ke masjid-masjid tua yang ada di Lombok.

- Sekura

Sekura adalah tradisi Syawalan yang dilakukan oleh masyarakat Lampung Barat. Sekura berasal dari kata "sekuro" yang artinya bersih atau suci.

Baca Juga: Menelisik Tradisi Mbatik di Pusat Batik Tertua Surakarta

Tradisi ini dilaksanakan pada hari ke-2 Syawal dengan menggelar pesta budaya Sekura Cakak Buah yang telah berlangsung sejak 1 Syawal 1400 Hijriyah.

Pada pesta budaya ini, masyarakat Lampung Barat mengenakan pakaian adat dan menampilkan tarian-tarian tradisional seperti tari Sekura, tari Gawi Lampung, dan tari Cakak Buah.

Selain itu, ada juga lomba-lomba seperti lomba cakak buah (memanjat pohon kelapa), lomba memasak ketupat, dan lomba memasak rendang.

Demikianlah artikel tentang apa itu Syawalan. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan Anda tentang kekayaan budaya Indonesia.

Baca Juga: Makna Tradisi Sungkeman Saat Lebaran, Jokowi Hingga Raffi Ahmad Melakukannya

Artikel Terkait