Penulis
Intisari-online.com - Kaisar Liu Zhi atau Kaisar Huan adalah salah satu kaisar paling kontroversial dalam sejarah Tiongkok.
Ia memerintah dari tahun 146 hingga 168 Masehi, pada masa Dinasti Han Timur.
Kaisar ini dikenal sebagai kaisar yang gemar membunuh pejabat-pejabat istana, menghadapi bencana kelaparan dan pemberontakan rakyat, serta memiliki 5.000 selir di istananya.
Liu Zhi naik tahta pada usia 15 tahun dengan bantuan Liang Ji, seorang pejabat senior yang merupakan saudara iparnya.
Liang Ji memanfaatkan kekuasaannya untuk mengendalikan Liu Zhi dan mengambil keuntungan dari kas negara.
Pada tahun 159 Masehi, Liu Zhi berhasil memberontak dan membunuh Liang Ji beserta keluarganya.
Namun, hal ini tidak membuat Liu Zhi lebih bijaksana dalam memerintah. Ia malah menjadi semakin sewenang-wenang dan kejam.
Kaisar Liu Zhi atau Kaisar Huan adalah salah satu kaisar paling kontroversial dalam sejarah China.
Masa yang diwarnai dengan bencana kelaparan, pemberontakan, dan pembantaian pejabat istana.
Salah satu contoh kekejaman Liu Zhi adalah perlakuannya terhadap selir-selirnya.
Ia memiliki 5.000 selir yang diisolasi dari dunia luar dengan tembok tinggi.
Liu Zhi tidak peduli dengan kesejahteraan rakyatnya.
Ia lebih suka menghabiskan waktu dan uangnya untuk memelihara 5.000 selir yang dikelilingi oleh tembok tinggi di istananya.
Ia juga sering mengambil obat kuat untuk meningkatkan kemampuannya bercinta.
Selir-selir itu hanya boleh keluar untuk melayani Liu Zhi atau jika ia memberi izin.
Liu Zhi juga sering membunuh selir-selir yang tidak disukainya atau yang berselingkuh dengan orang lain.
Bahkan, ia pernah membunuh seorang selir yang sedang hamil karena cemburu.
Liu Zhi juga tidak peduli dengan nasib rakyatnya yang menderita akibat kelaparan dan bencana alam.
Ia lebih suka menghambur-hamburkan uang untuk membangun istana-istana mewah dan menyelenggarakan pesta-pesta pora.
Hal ini menyebabkan ketidakpuasan rakyat dan pejabat yang berujung pada pemberontakan.
Pada tahun 166 Masehi, para siswa yang akan mengikuti ujian kenegaraan berdemonstrasi dan mengkritik Liu Zhi.
Namun, protes mereka dihentikan secara paksa oleh tentara Liu Zhi dan para siswa ditangkap.
Liu Zhi juga tidak toleran terhadap kritik dan oposisi. Ia membantai banyak pejabat istana yang tidak disenanginya atau dianggap mengancam kekuasaannya.
Salah satu yang dibantai adalah Liang Ji, seorang pejabat senior yang membantunya naik tahta. Liu Zhi membantai Liang Ji bersama keluarganya pada tahun 159 Masehi.
Tindakan-tindakan Liu Zhi menyebabkan ketidakpuasan dan pemberontakan di berbagai daerah.
Pada tahun 167 Masehi, sekelompok selir dan pejabat istana bersekongkol untuk menggulingkan Liu Zhi dan mengangkat putranya, Liu Hong, sebagai kaisar baru.
Namun, rencana mereka terbongkar dan Liu Zhi marah besar.
Ia memerintahkan untuk mengeksekusi semua orang yang terlibat dalam konspirasi tersebut, termasuk selir-selirnya sendiri.
Sebanyak 5.000 selir dibunuh dengan cara yang kejam dan mayat-mayat mereka dibuang ke sungai.
Liu Zhi juga gagal dalam menghadapi ancaman dari luar negeri.
Ia melancarkan kampanye militer yang berdarah namun tidak efektif melawan suku Xiongnu di utara dan suku Qiang di barat.
Ia juga tidak mampu menahan serangan dari suku Wu Hu di timur. Akibatnya, banyak wilayah yang lepas dari kekuasaan Dinasti Han.
Liu Zhi sendiri meninggal pada tahun berikutnya karena sakit.
Ia dimakamkan di Luoyang, China, di sebuah makam besar yang baru-baru ini berhasil diidentifikasi oleh para arkeolog.
Makamnya menjadi saksi bisu dari kekejaman dan nafsu besar kaisar yang tidak disukai oleh rakyat dan selirnya sendiri.