Intisari-online.com - Kaisar Wu adalah penguasa Dinasti Qin yang memerintah pada abad ke-2 SM.
Dia adalah seorang pria berbadan besar yang terobsesi untuk memamerkan otot-ototnya.
Kaisar jugamenghargai kekuatan di atas segalanya dan mengusir semua orang yang berpendidikan dari posisi tinggi di kerajaannya.
Kaisar Wu hanya mengangkat orang-orang berotot, karena menganggap hanya mereka bisa mengikuti gaya hidupnya yang keras.
Salah satu orang terkuat di kerajaan Qin adalah Meng Yue, seorang pejabat senior yang membantu Kaisar Wu naik tahta.
Meng Yue adalah seorang ahli dalam seni bela diri dan mengangkat beban. Dia sering menantang Kaisar Wu dalam kontes kekuatan, tetapi selalu kalah.
Suatu hari, Meng Yue menantang Kaisar Wu dalam kontes mengangkat kuali.
Kuali adalah alat masak besar yang terbuat dari besi dan beratnya mencapai ratusan kilogram.
Kontes ini dilakukan di depan istana, di mana banyak orang berkumpul untuk menyaksikan.
Kaisar Wu dan Meng Yue bergantian mengangkat kuali dengan kedua tangannya.
Mereka berdua berhasil mengangkat kuali beberapa kali, tetapi tidak ada yang mau menyerah.
Baca Juga: Dari Pemburu Keabadian Hingga Jadi Boneka Jepang Ini 5 Kaisar China Paling Sensasional Dalam Sejarah
Akhirnya, Meng Yue berhasil mengangkat kuali lebih tinggi dari Kaisar Wu dan memenangkan kontes.
Namun, kemenangan ini berubah menjadi bencana bagi Meng Yue.
Saat Kaisar Wu mencoba mengangkat kuali untuk terakhir kalinya, lututnya patah dan dia pingsan karena rasa sakit.
Dia mengalami luka parah dan infeksi yang membuatnya sekarat selama delapan bulan sebelum akhirnya meninggal.
Kematian Kaisar Wu menyebabkan kekacauan di kerajaan Qin.
Para pejabat dan jenderal saling berebut kekuasaan dan menghasut pemberontakan.
Rakyat menderita karena kelaparan dan perang. Dinasti Qin pun runtuh hanya beberapa tahun setelah kematian Kaisar Wu.
Sementara itu, Meng Yue dan seluruh keluarganya diburu dan dibunuh oleh para pengikut Kaisar Wu yang dendam.
Mereka menyalahkan Meng Yue atas kematian sang kaisar dan menghancurkan reputasinya.
Meng Yue dikenang sebagai seorang pengkhianat dan penjahat yang menyebabkan kejatuhan Dinasti Qin.
Kontes mengangkat kuali yang berujung pada kematian Kaisar Wu menjadi salah satu faktor yang memicu keruntuhan Dinasti Qin.
Baca Juga: Kisah Kaisar China Tong Do Tong yang Tak Pernah Kehabisan Stok Wanita
Dinasti Qin adalah dinasti pertama yang berhasil menyatukan seluruh Tiongkok di bawah kekuasaan satu kaisar, yaitu Qin Shi Huang.
Dinasti Qin terkenal dengan kebijakan-kebijakannya yang otoriter dan legalistik, seperti membakar buku-buku klasik, memaksa rakyat untuk bekerja di proyek-proyek besar seperti
Tembok Besar dan makam kaisar, serta mengeksekusi para cendekiawan yang menentangnya.
Setelah Qin Shi Huang meninggal pada tahun 210 SM, putranya Qin Er Shi menggantikannya sebagai kaisar kedua.
Namun, Qin Er Shi tidak memiliki kemampuan dan karisma seperti ayahnya. Dia mudah dipengaruhi oleh dua penasihatnya, Zhao Gao dan Li Si, yang saling bersaing untuk mendapatkan kekuasaan.
Zhao Gao akhirnya berhasil membunuh Li Si dan mengendalikan Qin Er Shi.
Sementara itu, rakyat Tiongkok menderita karena pajak dan kerja paksa yang berat.
Banyak pemberontakan yang meletus di berbagai daerah, yang dipimpin oleh para pemimpin lokal atau mantan pejabat Dinasti Qin.
Salah satu pemberontak yang paling terkenal adalah Liu Bang, seorang mantan pejabat rendahan yang berasal dari negara Chu.
Liu Bang bergabung dengan koalisi pemberontak yang dipimpin oleh Xiang Yu, seorang jenderal dari negara Chu.
Pada tahun 207 SM, Liu Bang berhasil menaklukkan ibu kota Dinasti Qin, Xianyang, dan menawan Qin Er Shi.
Zhao Gao kemudian membunuh Qin Er Shi dan mencoba melarikan diri dengan harta karun kaisar.
Namun, dia ditangkap dan dieksekusi oleh pasukan Liu Bang. Dengan demikian, Dinasti Qin resmi berakhir setelah hanya berkuasa selama 15 tahun.
Namun, perjuangan untuk merebut kekuasaan atas Tiongkok belum selesai. Liu Bang dan Xiang Yu berselisih tentang pembagian wilayah bekas Dinasti Qin.
Mereka kemudian terlibat dalam perang saudara yang dikenal sebagai Perang Chu-Han.
Perang ini berlangsung selama empat tahun, sampai Liu Bang akhirnya mengalahkan Xiang Yu pada Pertempuran Gaixia pada tahun 202 SM.
Liu Bang kemudian mendirikan Dinasti Han sebagai dinasti baru yang akan memerintah Tiongkok selama lebih dari 400 tahun.
*Artikel ini dibuat dengan bantuan Ai