Penulis
Intisari-online.com - Dalam soal PPKN Kelas X halaman 128, memuat soal berjudul "Bagaimana Relevansi Film Tersebut dengan Pancasila dan Identitas Bangsa Indonesia?"
Nah, kali ini Intisari Online akan membantu menjawab pertanyaan dari soal tersebut.
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PKN) adalah salah satu mata pelajaran yang bertujuan untuk membentuk karakter dan jati diri bangsa Indonesia yang berdasarkan Pancasila.
Dalam buku PKN untuk SMA/SMK Kelas X, terdapat sebuah soal yang berkaitan dengan film pendek berjudul “Kembali Kepada Karakter dan Jati Diri Bangsa”.
Soal tersebut adalah sebagai berikut:
Bacalah bahan bacaan di bawah ini, kemudian kalian akan bersama-sama menonton film pendek berjudul "Kembali Kepada Karakter dan Jati Diri Bangsa".
Kalian akan berdiskusi, dengan dipandu guru, menjawab dan menguraikan pertanyaan-pertanyaan di bawah ini.
Bagaimana keragaman dikelola agar bisa mencapai tujuan yang dicita-citakan?
Apa saja peristiwa yang menjadi tonggak keberhasilan dalam upaya menyatukan perbedaan-perbedaan suku, agama, ras dan golongan dalam sejarah Indonesia?
Bagaimana relevansi film tersebut dengan Pancasila dan identitas bangsa Indonesia?
Film pendek “Kembali Kepada Karakter dan Jati Diri Bangsa” adalah sebuah karya yang mengisahkan tentang perjuangan para pemuda dalam menyatukan perbedaan-perbedaan suku, agama, ras dan golongan yang ada di Indonesia pada masa pergerakan nasional.
Baca Juga: Soal PPKN Halaman 128 : Bagaimana Jati Diri Bangsa Indonesia di Bidang Pendidikan?
Film ini mengambil latar belakang pada tahun 1928, saat para pemuda dari berbagai daerah berkumpul di Jakarta untuk mengikuti Kongres Pemuda II.
Dalam kongres tersebut, mereka menyatakan Sumpah Pemuda yang berisi tiga butir janji: satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa.
Sumpah Pemuda menjadi salah satu tonggak sejarah dalam perjuangan bangsa Indonesia untuk meraih kemerdekaan dari penjajahan kolonial.
Film ini relevan dengan Pancasila dan identitas bangsa Indonesia karena menunjukkan nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila Pancasila, seperti:
Ketuhanan yang maha esa: Para pemuda yang berasal dari berbagai agama dan kepercayaan dapat bersatu dalam semangat nasionalisme dan menghormati keragaman keyakinan yang ada di Indonesia.
Kemanusiaan yang adil dan beradab: Para pemuda yang berasal dari berbagai suku dan ras dapat saling menghargai dan mengakui hak-hak asasi manusia tanpa membeda-bedakan atau mendiskriminasikan satu sama lain.
Persatuan Indonesia: Para pemuda yang berasal dari berbagai golongan dan daerah dapat bersatu dalam satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa, yaitu Indonesia. Mereka juga dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama, yaitu kemerdekaan Indonesia.
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan: Para pemuda yang berasal dari berbagai latar belakang dapat berdiskusi dan bermusyawarah untuk mencari solusi terbaik bagi kepentingan bangsa.
Mereka juga dapat mewakili aspirasi rakyat dalam perjuangan nasional.
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia: Para pemuda yang berasal dari berbagai kondisi sosial dapat saling membantu dan berbagi dalam menghadapi kesulitan dan tantangan.
Mereka juga dapat menuntut hak-hak mereka sebagai warga negara yang setara.
Film ini juga relevan dengan identitas bangsa Indonesia karena menampilkan keragaman budaya, bahasa, adat istiadat, dan tradisi yang menjadi kekayaan dan keunikan bangsa