Find Us On Social Media :

Seenaknya 'Nyuruh' Sultan HB IX untuk Angkut Dagangannya, Penjual Beras Ini Malah Pingsan, Kok Bisa?

By Ade S, Minggu, 9 April 2023 | 09:27 WIB

Sultan Hamengku Buwono IX pernah membuat seorang penjual beras pingsan.

Intisari-Online.com - Sultan Hamengku Buwono IX adalah salah satu tokoh penting dalam sejarah Indonesia.

Selain menjadi raja di Ngayogyakarta Hadiningrat, beliau juga pernah menjabat sebagai Wakil Presiden RI dan Menteri Pertahanan.

Namun, di balik kedudukannya yang tinggi, Sultan HB IX dikenal sebagai sosok yang merakyat dan sederhana.

Banyak kisah menarik yang terjadi antara beliau dan masyarakat Yogyakarta.

Salah satunya adalah kisah yang membuat seorang penjual beras pingsan karena tidak tahu bahwa yang ditumpanginya adalah Sultan HB IX.

Sri Sultan dan Jip Land Rover

Kisah ini terjadi pada tahun 1946, ketika pemerintah Republik Indonesia pindah ke Yogyakarta.

Saat itu, Sri Sultan HB IX sering mengemudikan sendiri jip Land Rover-nya untuk berkeliling kota atau ke pelosok desa.

Beliau tidak segan-segan memberikan tumpangan kepada siapa saja yang membutuhkan.

Bahkan, beliau juga tidak keberatan membantu mengangkat barang-barang dagangan para pedagang.

Baca Juga: Usia 10 Tahun Sudah Jadi Raja Mataram, Begini Kisah Hamengkubuwo IV Yang Berakhir Tragis 

Suatu hari, ketika beliau sedang melintas di dekat Pasar Kranggan, seorang wanita penjual beras memberhentikan jip-nya.

Rupanya, sang penjual beras yang tak mengenal wajah Sri Sultan mengira raja Jawa itu sebagai sopir angkutan beras yang biasa membawa para pedagang ke Pasar Kranggan di wilayah Kota Yogyakarta.

Tanpa banyak bicara, Sri Sultan HB IX pun mengangkat dua karung besar beras ke bagian belakang kendaraannya.

Pedagang Beras Pingsan

Setelah sampai di Pasar Kranggan, sang penjual beras meminta Sri Sultan untuk menurunkan semua dagangannya.

Beliau pun menuruti permintaan itu dengan senyum. Ketika sang penjual beras hendak memberikan uang sebagai imbalan jasa, Sri Sultan menolak dengan halus.

Namun, sang penjual beras tidak terima dan mengira bahwa uang yang diberikannya kurang.

Dengan nada emosi, ia berkata kepada Sri Sultan: "Niki, karung-karung beras niki diunggahake!" (Ini, karung-karung beras ini sudah diangkat!).

Sri Sultan hanya tersenyum dan berlalu menuju ke arah selatan.

Seusai kejadian itu, seorang polisi datang menghampiri sang penjual beras dan bertanya apakah ia tahu siapa sopir tadi.

Sang penjual beras menjawab dengan acuh: "Sopir ya sopir. Habis perkara! Saya tidak perlu tahu namanya. Memang sopir satu ini agak aneh.".

Baca Juga: Kisah Cinta Tragis Hamengkubuwono V dan Kanjeng Mas Hemawati, Selir Yang Berani Tikam Raja 

Polisi itu kemudian memberitahu bahwa sopir tadi adalah Sri Sultan Hamengku Buwono IX, raja di Ngayogyakarta ini.

Mendengar itu, sang penjual beras langsung terkejut dan pingsan.

Ia tidak menyangka bahwa yang dimarahinya karena menolak menerima uang imbalan dan membantunya menaikan dan menurunkan barang dagangan adalah Sultan HB IX.

Sikap Merakyat Sri Sultan

Kisah ini menunjukkan betapa merakyatnya sikap Sri Sultan HB IX.

Beliau tidak memandang rendah orang lain dan tidak sombong dengan kedudukannya.

Beliau juga tidak segan-segan membantu masyarakat tanpa pamrih.

Sikap ini membuat beliau dicintai dan dihormati oleh rakyatnya.

Banyak orang yang menganggap beliau sebagai pionir blusukan.

Baca Juga: Dipercaya Sebagai Pelindung Kesultanan Mataram, Inilah Bantuan Magis yang Konon Pernah Diberikan Nyi Roro Kidul