Find Us On Social Media :

Digempur Kerajaan dari India Ternyata Begini Cara Kerajaan Sriwijaya Mampu Bertahan

By Afif Khoirul M, Senin, 3 April 2023 | 18:30 WIB

Ilustrasi - Kerajaan Chola dan Kerajaan Sriwijaya.

Kerajaan ini menjalin hubungan dagang dan diplomatik dengan kerajaan-kerajaan seperti Kambuja (Kamboja), Java (Jawa), China (Tiongkok), dan Pala (Bengal).

Hal ini memberikan Sriwijaya akses ke sumber daya alam dan manusia yang dapat digunakan untuk membangun kembali kerajaannya.

Ketiga, Sriwijaya memiliki tradisi keagamaan dan kebudayaan yang kuat dan berpengaruh. Kerajaan ini dikenal sebagai pusat penyebaran agama Buddha di Asia Tenggara Maritim.

Banyak biksu dan cendekiawan Buddha yang berasal dari atau berkunjung ke Sriwijaya untuk belajar dan mengajar.

Kerajaan ini juga memiliki banyak candi, vihara, dan stupa yang menjadi saksi sejarah kejayaannya.

Selain itu, Sriwijaya juga memiliki sastra dan seni yang berkembang pesat, seperti kitab Kedukan Bukit, kitab Talang Tuwo, kitab Kota Kapur, dan kitab Karang Brahi.

Keempat, Sriwijaya memiliki semangat perlawanan dan patriotisme yang tinggi terhadap Chola.

Meskipun mengalami serangan yang menghancurkan, rakyat Sriwijaya tidak menyerah begitu saja.

Mereka berusaha untuk mempertahankan tanah air mereka dari penjajahan asing.

Beberapa contoh perlawanan rakyat Sriwijaya terhadap Chola adalah pemberontakan di Kedah pada 1026 dan pemberontakan di Jambi pada 1030.

Kelima, Sriwijaya memiliki keberuntungan karena Chola tidak mampu mempertahankan kekuasaannya di Asia Tenggara Maritim.

Baca Juga: Termasuk Jejak Kerajaan Sriwijaya, Inilah 5 Tempat Bersejarah di Palembang

Chola hanya mampu melakukan serangan-serangan jangka pendek yang bertujuan untuk merampas harta benda dan menghancurkan kota-kota.

Chola tidak mampu menetapkan pemerintahan yang stabil dan efektif di wilayah-wilayah yang mereka taklukkan.

Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti jarak yang jauh antara India dan Asia Tenggara Maritim, kurangnya dukungan dari penduduk setempat, adanya perlawanan dari Sriwijaya dan sekutu-sekutunya, dan adanya konflik internal di Chola sendiri.

Dengan demikian, Sriwijaya berhasil bertahan dari serangan Chola yang mematikan dengan bantuan dari beberapa faktor internal dan eksternal.

Meskipun demikian, serangan-serangan Chola telah melemahkan Sriwijaya secara signifikan dan membuka peluang bagi kerajaan-kerajaan lain untuk mengambil alih posisi Sriwijaya sebagai kerajaan maritim terkuat di Asia Tenggara Maritim.