Find Us On Social Media :

Sahur Mencekam di Rumah Bung Karno, Ketika Sekelompok Pemuda Tiba-Tiba Memboyongnya Paksa Jelang Proklamasi

By Afif Khoirul M, Senin, 3 April 2023 | 03:05 WIB

Presiden Soekarno diculik waktu sedang sahur.

Intisari-online.com  - Tanggal 16 Agustus 1945 adalah hari yang tidak akan pernah dilupakan oleh Soekarno dan Mohammad Hatta.

Pada hari itu, mereka diculik oleh sekelompok pemuda yang mendesak agar kemerdekaan Indonesia segera diproklamasikan tanpa campur tangan Jepang.

Penculikan itu berlangsung saat mereka tengah menikmati santapan sahur di rumah Bung Karno di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56, Jakarta.

Penculikan Soekarno dan Hatta tidak terlepas dari situasi politik yang memanas menjelang akhir penjajahan Jepang di Indonesia.

Pada 15 Agustus 1945, Jepang secara resmi menyerah kepada sekutu setelah dua kota Hiroshima dan Nagasaki dihancurkan oleh bom atom Amerika Serikat.

Namun, Jepang belum menyerahkan kekuasaannya di Indonesia kepada sekutu.

Jepang masih berusaha mengendalikan situasi dengan membentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang diketuai oleh Soekarno.

Para pemuda yang tergabung dalam organisasi-organisasi pergerakan nasional seperti Pemuda Sosialis Indonesia (Pesindo), Pemuda Republik Indonesia (PRI), Barisan Pelopor, dan lain-lain tidak puas dengan langkah Jepang tersebut.

Mereka menganggap bahwa kemerdekaan Indonesia harus diperjuangkan oleh rakyat Indonesia sendiri tanpa campur tangan Jepang.

Mereka juga khawatir bahwa jika kemerdekaan Indonesia tidak segera diproklamasikan, maka sekutu akan datang dan menjajah Indonesia kembali.

Oleh karena itu, pada malam 15 Agustus 1945, para pemuda mengadakan rapat rahasia di rumah Laksamana Maeda, seorang perwira tinggi angkatan laut Jepang yang bersimpati kepada perjuangan Indonesia.

Baca Juga: Peran Pedagang Islam dalam Menyebarkan Tradisi Sahur di Kerajaan Islam Nusantara