Intisari-online.com - Sahur adalah salah satu ibadah yang dilakukan oleh umat Islam di bulan Ramadan.
Sahur adalah makan dan minum sebelum subuh sebagai persiapan menjalani puasa.
Di berbagai negara, ada tradisi unik yang berkaitan dengan sahur, baik dalam hal membangunkan orang untuk sahur maupun menu sahurnya.
Berikut ini adalah artikel tentang tradisi unik sahur dari berbagai negara di dunia.
1. Indonesia: Ngarak Beduk dan Patrol
Indonesia memiliki banyak tradisi unik untuk membangunkan sahur, salah satunya adalah Tradisi Ngarak Beduk.
Tradisi ini berasal dari Suku Betawi di Jakarta dan sekitarnya.
Ngarak beduk adalah kegiatan berkeliling kampung sambil membawa beduk (alat musik berbentuk tabung besar yang dipukul dengan tongkat) dan alat musik lainnya seperti genta, rebana, dan genjring.
Mereka juga berjoget dan menyanyikan lagu-lagu daerah untuk membangunkan warga untuk sahur.
Tradisi lain yang serupa adalah Tradisi Patrol. Tradisi ini merupakan tradisi khas Jawa Timur yang diambil dari kata Patroli.
Di Jawa Tengah, tradisi ini sering disebut sebagai tongtek yang berasalah dari alat musik kentongan yang berbunyi “tek tek”.
Baca Juga: Peran Pedagang Islam dalam Menyebarkan Tradisi Sahur di Kerajaan Islam Nusantara
Tradisi ini melibatkan anak-anak dan remaja yang berkeliling kampung sambil membawa kentongan, bedug, terompet, atau alat musik seadanya untuk membangunkan warga untuk sahur.
2. Turki: Mesaharaty
Di Turki, ada tradisi Mesaharaty yang sudah ada sejak zaman Ottoman.
Mesaharaty adalah orang yang ditugaskan untuk membangunkan warga untuk sahur dengan cara berkeliling kota sambil membunyikan drum atau rebana.
Mereka juga menyebutkan nama-nama warga yang mereka kenal dan memberikan doa-doa untuk mereka.
Mesaharaty biasanya mendapatkan imbalan berupa uang atau makanan dari warga yang mereka bangunkan.
3. Mesir: Fanous
Di Mesir, ada tradisi Fanous yang berarti lentera dalam bahasa Arab.
Fanous adalah lentera-lentera yang menghiasi jalan-jalan, rumah-rumah, dan masjid-masjid selama bulan Ramadan.
Fanous juga digunakan sebagai alat untuk membangunkan warga untuk sahur.
Ada orang-orang yang berkeliling sambil membawa fanous dan menyanyikan lagu-lagu religius untuk mengajak warga untuk sahur.
Baca Juga: Tradisi Ngarak Beduk dan Koko’o Suhuru: Cara Unik Membangunkan Sahur di Kerajaan Islam Nusantara
Fanous juga menjadi simbol kebahagiaan dan semangat Ramadan di Mesir.
4. Maroko: Nafar
Di Maroko, ada tradisi Nafar yang merupakan orang-orang yang memainkan terompet atau trombon untuk membangunkan warga untuk sahur.
Mereka biasanya berkelompok dan berpakaian seragam.
Mereka juga mengucapkan salam dan doa kepada warga yang mereka temui.
Nafar biasanya mendapatkan imbalan berupa uang atau makanan dari warga yang mereka bangunkan.
5. Malaysia: Moreh
Di Malaysia, ada tradisi Moreh yang merupakan kegiatan makan bersama setelah salat tarawih di masjid-masjid.
Moreh biasanya disediakan oleh panitia masjid atau donatur yang ingin berbagi rezeki dengan jamaah.
Moreh juga menjadi ajang silaturahmi dan kebersamaan antara warga sekitar masjid.
Moreh juga bisa menjadi menu sahur bagi mereka yang ingin makan lebih awal.