Find Us On Social Media :

Bikin Willem Daendels Sampai Ketar-Ketir, Inilah Prajurit Estri Tentara Elit Wanita Mataram yang Ditakuti Belanda

By Afif Khoirul M, Kamis, 30 Maret 2023 | 18:15 WIB

Ilustrasi - Prajurit perempuan Jawa.

Prajurit estri memiliki peran penting dalam sejarah kesultanan Mataram. Mereka tidak hanya menjadi pengawal raja dan keluarga keraton, tetapi juga ikut berperang di medan laga.

Mereka terlibat dalam beberapa pertempuran besar, seperti Perang Jawa (1741-1743), Perang Banjarmasin (1757), dan Perang Diponegoro (1825-1830).

Salah satu kisah heroik prajurit estri adalah ketika mereka menghadapi serangan Belanda di Surakarta pada tahun 1743.

Saat itu, Belanda menyerbu istana Mangkunegaran dengan pasukan yang lebih banyak dan lebih lengkap persenjataannya.

Prajurit estri bersama pasukan Mangkunegaran bertahan dengan gigih dan berhasil mengusir Belanda dari istana.

Kemampuan prajurit estri dalam menunggang kuda dan menggunakan senjata api membuat mereka ditakuti oleh musuh-musuhnya.

Bahkan, Gubernur Jenderal Hindia-Belanda Herman Willem Daendels mengaku terkejut ketika menyaksikan pertunjukan turnamen perang-perangan yang dilakukan oleh 40 orang prajurit estri di Yogyakarta pada tahun 1809.

Ia kagum dengan kepiawaian mereka yang biasanya hanya dimiliki oleh laki-laki.

Prajurit estri juga dikenal sebagai abdi dalem priyayi manggung atau pelayan raja yang berkedudukan tinggi.

Mereka memiliki hak istimewa untuk tinggal di lingkungan keraton dan mendapatkan upah dari raja.

Mereka juga memiliki kemampuan seni yang tinggi, seperti menari, menyanyi, dan memainkan musik. Beberapa tarian klasik Jawa, seperti bedhaya dan srimpi, diciptakan oleh Pangeran Sambernyawa.

Baca Juga: Babak Beluk Diserbu Pasukan Trunojoyo, Raja Mataram Amangkurat I Kabur Ke Tempat Ini Hingga Tewas