Dijuluki Busur Panah Allah SWT, Inilah Sa’ad bin Abi Waqqash, Sahabat Nabi yang Sebarkan Islam di China

Ade S

Penulis

Ilustrasi pemanah. Sa'ad bin Abi Waqqash, sahabat Nabi Muhammad yang dijuluki busur panah Allah SWT

Intisari-Online.com -Sa'ad bin Abi Waqqash adalah salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang terkenal dengan keberanian dan keterampilannya dalam memanah.

Ia adalah orang ketujuh yang memeluk Islam dan termasuk dalam sepuluh sahabat yang dijamin masuk surga oleh Rasulullah SAW.

Ia juga seorang seorang pedakwah yang membawa Islam ke China.

Siapakah sosok Sa'ad bin Abi Waqqash dan bagaimana kisahnya? Simak ulasan berikut ini.

Kepemimpinan dalam Perang Qadisiyah

Salah satu peristiwa penting dalam sejarah Islam yang melibatkan Sa'ad bin Abi Waqqash adalah Perang Qadisiyah, yaitu peperangan antara pasukan Islam dan Kekaisaran Persia pada tahun 636 M.

Sa'ad bin Abi Waqqash ditunjuk oleh Khalifah Umar bin Khattab sebagai panglima pasukan Islam yang berjumlah sekitar 30.000 orang.

Perang Qadisiyah berlangsung selama empat hari dan berakhir dengan kemenangan telak bagi pasukan Islam.

Dalam perang ini, Sa'ad bin Abi Waqqash menunjukkan kepemimpinan, strategi, dan keberanian yang luar biasa.

Ia berhasil mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh pasukannya, seperti kondisi cuaca yang buruk, kekurangan air, dan keunggulan jumlah musuh.

Baca Juga: Kisah Sya'ban, Sahabat Nabi Muhammad yang Enggan Tinggal di Dekat Rasulullah

Ia juga berhasil menginspirasi pasukannya dengan semangat jihad dan iman.

Salah satu momen heroik yang dilakukan oleh Sa'ad bin Abi Waqqash dalam perang ini adalah ketika ia memerintahkan pasukannya untuk melemparkan tenda-tenda mereka ke sungai Dajla (Tigris) untuk menyeberangi sungai tersebut dan mengejutkan musuh.

Ia berkata kepada pasukannya: "Sesungguhnya dunia telah berpaling dari kita dan akhirat telah mendekati kita. Maka marilah kita berjihad di jalan Allah dengan jiwa dan harta kita."

Keahlian dalam Memanah

Sa'ad bin Abi Waqqash dikenal sebagai seorang pemanah yang handal dan ahli dalam membidik sasaran.

Ia mendapat julukan "Busur Panah Allah" karena doa Rasulullah SAW yang memohon agar anak panahnya selalu mengenai sasaran.

Rasulullah SAW pernah bersabda: "Ya Allah, kabulkanlah doa Sa'ad."

Keahlian Sa'ad bin Abi Waqqash dalam memanah terlihat dalam beberapa peperangan yang ia ikuti, seperti Perang Badar, Perang Uhud, Perang Khandaq, Perang Khaibar, dan Perang Hunain.

Dalam Perang Uhud, ia berhasil melukai dua orang pemimpin musuh, yaitu Abu Jahal dan Utbah bin Rabi'ah, dengan anak panahnya.

Ia juga berhasil menyelamatkan Rasulullah SAW dari serangan musuh dengan melindungi beliau dengan busurnya.

Dalam Perang Khandaq, ia menjadi salah satu orang yang berhasil membunuh Amr bin Abd Wudd, seorang pejuang musuh yang sangat ditakuti karena kekuatan dan keberaniannya.

Baca Juga: Kisah Nabi Muhammad dan Para Sahabat Saat Pertama Kali Amalkan Puasa Ramadan

Sa'ad bin Abi Waqqash melemparkan anak panahnya ke leher Amr bin Abd Wudd ketika ia sedang bertarung dengan Ali bin Abi Thalib.

Penyebaran Islam di China

Selain menjadi panglima perang yang sukses dalam menaklukkan Persia, Sa'ad bin Abi Waqqash juga berjasa dalam menyebarkan Islam di wilayah China.

Menurut beberapa sumber sejarah, Sa'ad bin Abi Waqqash adalah orang pertama yang membawa Islam ke China pada tahun 651 M.

Pada saat itu, Khalifah Utsman bin Affan mengirim utusan ke berbagai negara untuk menyampaikan pesan Islam dan menjalin hubungan diplomatik.

Sa'ad bin Abi Waqqash dipilih sebagai utusan ke China karena ia memiliki hubungan keluarga dengan Nabi Muhammad SAW dan memiliki pengalaman dalam memimpin pasukan.

Sa'ad bin Abi Waqqash bersama rombongan utusan lainnya berangkat dari Madinah menuju China melalui jalur laut. Mereka singgah di beberapa tempat, seperti Oman, Sri Lanka, dan Sumatera.

Di Sumatera, mereka bertemu dengan raja setempat yang bernama Raja Sribuza dan memberikan hadiah serta surat dari Khalifah Utsman bin Affan.

Raja Sribuza menyambut baik kedatangan utusan Islam dan tertarik dengan ajarannya. Ia pun memeluk Islam bersama sebagian rakyatnya.

Setelah itu, Sa'ad bin Abi Waqqash dan rombongannya melanjutkan perjalanan ke China.

Mereka tiba di Guangzhou (Kanton) pada tahun 651 M dan disambut oleh Kaisar Gaozong dari Dinasti Tang.

Baca Juga: Dikenal Sebagai Tujuan Hijrah Sahabat Nabi Muhammad pada Abad ke-7, Sekarang di Ethiopia Masih Tahun 2014, Kok Bisa?

Kaisar Gaozong menghormati utusan Islam dan memberikan izin untuk membangun masjid pertama di China, yaitu Masjid Huaisheng (Masjid Ingatan Nabi).

Masjid ini masih berdiri hingga kini dan menjadi salah satu masjid tertua di dunia.

Sa'ad bin Abi Waqqash tidak hanya menyampaikan pesan Islam kepada Kaisar Gaozong, tetapi juga kepada rakyat China.

Ia bersama rombongannya tinggal di Guangzhou selama beberapa tahun dan berdakwah kepada penduduk setempat.

Banyak orang China yang tertarik dengan ajaran Islam dan masuk ke dalam agama ini.

Sa'ad bin Abi Waqqash juga mendirikan sekolah-sekolah untuk mengajarkan Al-Quran dan bahasa Arab kepada para mualaf baru.

Akhir Hayat

Sa'ad bin Abi Waqqash meninggal dunia pada tahun 674 M di Madinah pada usia 79 tahun.

Ia dimakamkan di Pemakaman Baqi', dekat dengan makam Nabi Muhammad SAW dan para sahabat lainnya denganmeninggalkan warisan berupa ilmu, jihad, dan dakwah yang sangat berharga bagi umat Islam.

Sa'ad bin Abi Waqqash adalah salah satu contoh sahabat Nabi yang patut diteladani oleh umat Islam.

Ia memiliki keimanan yang kuat, keberanian yang luar biasa, keterampilan yang tinggi, dan semangat yang besar dalam menyebarkan Islam ke seluruh dunia.

Baca Juga: Hidup Sejak Nabi Muhammad SAW Kecil, Beginilah Penampakan Satu-satunya 'Sahabat' Nabi yang Masih Hidup

Artikel Terkait