Penulis
Intisari-Online.com -Penolakan Israel oleh sejumlah pihak di Indonesia menjadi penyebab FIFA membatalkan drawing Piala Dunia U20 2023 di Bali. Namun, hubungan antara Indonesia dan Israel tidak selalu buruk.
Pada 1980-an, Israel pernah mengirimkan jet tempur A-4 yang disebut-sebut sebagai ‘pesawat terkutuk’ karena mengalami berbagai 'masalah aneh'.
Pesawat ini kemudian memaksa TNI melakukan ritual khusus untuk membersihkannya dari aura negatif.
FIFA Batalkan Drawing
Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) telah membatalkan undian atau drawing Piala Dunia U20 2023 yang rencananya digelar di Bali pada 31 Maret 2023.
Alasan pembatalan ini adalah penolakan Gubernur Bali, I Wayan Koster, terhadap kehadiran timnas U20 Israel sebagai salah satu peserta turnamen.
Menurut anggota Exco dan Ketua Komite Media PSSI, Arya Sinulingga, FIFA mengirimkan pemberitahuan bahwa drawing di Bali tidak bisa dilaksanakan tanpa keikutsertaan seluruh peserta.
Padahal, sebelumnya Pemerintah Bali telah memberikan jaminan pemerintah atau government guarantee untuk menjadi tuan rumah penyelenggaraan Piala Dunia U20 2023.
Penolakan Israel oleh Gubernur Bali didasari oleh sikap dukungan dan komitmen untuk kemerdekaan Palestina yang daerahnya dijajah oleh negara Zionis tersebut.
Hal yang sama juga dilakukan oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, yang menolak Israel bertanding di provinsinya.
Baca Juga: Soekarno vs Israel: Kisah Heroik Timnas Indonesia Menolak Lawan Zionis di Piala Dunia 1958
Namun, Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al Shun, tidak mempermasalahkan jika Israel datang ke Indonesia sebagai peserta Piala Dunia U20 2023.
Ia mengatakan bahwa Indonesia hanya sebagai penyelenggara atau fasilitator dan tidak ada keterkaitan dengan masalah suka atau tidak suka dengan negara-negara yang ikut serta.
Hingga saat ini, FIFA belum memberikan informasi lebih lanjut mengenai kapan dan di mana drawing Piala Dunia U20 2023 akan dilakukan.
Kepala Kerbau untuk Pesawat 'Terkutuk'
Israel memang terkenal memiliki hubungan yang rumit dengan berbagai negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam.
Tidak terkecuali dengan Indonesia yang disebut-sebut kerap melakukan hubungan rahasia karena tidak memiliki hubungan diplomatik resmi.
Salah satu hubungan yang pernah terjalin antara Indonesai dan Israel adalah dalam hal pengadaan pesawat tempur, termasuk pengadaan pesawat A-4.
Program untuk meningkatkan kemampuan teknologi (refurbhising) jet-jet tempur A-4 Skyhwak dijalankan oleh para personel Komando Pemeliharaan Materiil TNI AU (Koharmatau) khususnya Depo Pemeliharaan (Depohar) 30 yang bermarkas di Malang, Jawa Timur pada 1980-an.
Jet-jet tempur tersebut dikirim secara rahasia dari Israel dan sebenarnya merupakan produksi AS. Namun sejumlah komponennya sudah banyak dimodifikasi oleh Israel ketika tiba di Indonesia.
Modifikasi yang dilakukan menyebabkan ada sejumlah komponen yang tidak tertera dalam buku panduan A-4 yang tebalnya ribuan halaman itu.
Para teknisi Depohar 30 harus memutar otak dan mengerahkan semua kemampuannya ketika berupaya melakukan refurbishing itu.
Baca Juga: Timnas U-20 Israel Ditolak di Indonesia, Ini Alasan Indonesia Sulit Berdamai dengan Israel
Ada satu jet tempur A-4 yang sudah lama digarap tetapi tidak selesai-selesai juga suatu kali.
Jet tempur A-4 tersebut baik-baik saja ketika dilakukan pemeriksaan kondisi setelah menjalani program refurbishing.
Namun masalah teknis yang sering berulang selalu timbul ketika akan dilakukan tes mesin di darat dalam kondisi statis (ground run).
Komandan Depohar 30 yang merasa gerah dengan perbaikan jet tempur A-4 yang tak kunjung kelar pun mulai curiga adanya "kekuatan lain" yang mempengaruhi kinerja para anak buahnya.
Diam-diam berinisiatif melakukan upaya tradisional berupa penanaman kepala kerbau yang lokasinya berada di depan hangar pesawat Satuan Pemeliharaan 32 pun dilakukan oleh Pak Komandan Depohar 30.
Staf Komandan Depohar 30 ditugasi untuk mencari seekor kerbau meski uang yang diberikan belum cukup salah satunya.
Sulit sekali membeli bagian kepala saja karena harus beserta seluruh badannya untuk mendapatkan kepala kerbau.
Tapi staf bersangkutan tidak ada kata tidak siap menjalankan tugas dan seekor kerbau juga harus segera diperoleh.
Cara menemukan kepala kerbau pun akhirnya ditemukan oleh staf itu yakni menghubungi produsen daging dendeng yang ternyata mau membeli badan kerbau tapi tidak mengambil kepalanya.
Akhirnya diperoleh kepala kerbau dan kemudian dibungkus kain putih.
Ritual penanaman kepala kerbau yang dilakukan saat malam hari dijalani setelah itu. Keesokan harinya uji coba ground run jet tempur A-4 ternyata berjalan lancar.
Baca Juga: Ganjar Tolak Timnas Israel, Begini Sejarah Hubungan Negara Yahudi dan Indonesia