Intisari-online.com - Indonesia pernah memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam Piala Dunia 1958 yang diselenggarakan di Swedia.
Namun, kesempatan itu harus dikorbankan karena sikap tegas Presiden Soekarno yang melarang Timnas Indonesia bertanding melawan Israel di babak kualifikasi.
Keputusan Soekarno ini didasari oleh sikap anti-kolonialisme dan anti-imperialisme yang menjadi semangat kemerdekaan Indonesia.
Soekarno tidak mengakui kemerdekaan Israel yang diproklamasikan pada 1948 dan menganggap Israel sebagai penjajah Palestina.
Kisah ini bermula pada tahun 1957, ketika Indonesia berhasil lolos dari babak pertama Kualifikasi Piala Dunia 1958 zona Asia-Afrika setelah Taiwan dan Australia mengundurkan diri.
Indonesia hanya berhadapan dengan China dan berhasil menang dalam pertandingan play-off yang digelar di Myanmar.
Di babak kedua, Indonesia tergabung bersama Israel, Sudan, dan Mesir.
Jika mampu menang di babak ini, Indonesia berpeluang besar melaju ke putaran final Piala Dunia 1958. Namun, nasib berkata lain.
Israel meminta pertandingan melawan Indonesia digelar dua leg, yakni di Tel Aviv dan Jakarta.
Namun, permintaan itu ditolak oleh PSSI dan FIFA.
Akhirnya, Soekarno secara tegas memerintahkan Timnas Indonesia untuk mundur daripada harus melawan Israel.
Baca Juga: Ganjar Tolak Timnas Israel, Begini Sejarah Hubungan Negara Yahudi dan Indonesia
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR