Find Us On Social Media :

Mengapa Orang Jawa Suka dengan Wayang? Sejarah dan Makna di Balik Seni Pertunjukan Kuno

By Ade S, Jumat, 24 Maret 2023 | 06:01 WIB

Ilustrasi wayang. Ini alasan mengapa orang Jawa suka dengan wayang.

Salah satu tokoh penting dalam sejarah wayang adalah Sunan Kalijaga, yang diyakini sebagai pencipta wayang kulit.

Sunan Kalijaga mengubah bahan wayang dari kertas menjadi kulit untuk menghindari larangan melukis dalam Islam. Ia juga menambahkan unsur-unsur lokal seperti gamelan, sinden, humor, dan bahasa Jawa dalam pertunjukan wayang.

Pada masa kolonial Belanda, wayang menjadi salah satu bentuk perlawanan rakyat terhadap penjajahan.

Dilansir dari kompas.com, Jumat (24/3/2023), beberapa dalang terkenal seperti Ki Nartosabdho dan Ki Anom Suroto menggunakan lakon-lakon carangan (gubahan) untuk menyindir pemerintah kolonial.

masa kemerdekaan Indonesia, wayang tetap eksis sebagai seni pertunjukan yang populer di kalangan rakyat. Bahkan Presiden Soekarno pernah menonton pertunjukan wayang kulit selama 9 jam tanpa henti.

Pada tahun 2003, UNESCO menetapkan wayang sebagai Warisan Budaya Tak Benda Dunia dalam bidang cerita narasi dan warisan indah dan berharga.

Makna Wayang

Wayang tidak hanya memiliki nilai seni yang tinggi, tetapi juga memiliki makna filosofis dan simbolis yang mendalam. Menurut Indonesia Hebat, wayang secara filosofi berarti wewayanganing ngaurip (gambaran kehidupan di dunia).

Selain itu, wayang juga memberikan gambaran kehidupan manusia dengan segala permasalahan dan tantangan. Selain menyimpan makna estetika, wayang memberi tafsir kehidupan masyarakat Jawa.

Sementara itu, menurut filsafatwayang.filsafat.ugm.ac.id, setiap unsur dalam pertunjukan wayang memiliki makna simbolik, antara lain:

- Blencong: lampu yang digantung di atas kepala dalang untuk memberikan pencahayaan pada kelir. Blencong bermakna sebagai cahaya kehidupan atau matahari bagi dunia.

Baca Juga: Fakta Sunan Kalijaga, Gunakan Wayang Sebagai Media Dakwah