Find Us On Social Media :

Tersebar di Seantero Bumi, Mengapa Hanya Umat Hindu Bali yang Merayakan Nyepi?

By Ade S, Selasa, 21 Maret 2023 | 17:46 WIB

Ilustrasi Nyepi. Mengapa hanya umat Hindu di Bali yang merayakan Nyepi?

Intisari-Online.com - Nyepi adalah hari raya Hindu yang dirayakan oleh umat Hindu di Bali setiap tahunnya. Pada hari ini, seluruh pulau Bali seakan berhenti beraktivitas.

Tidak ada kendaraan yang berlalu-lalang, tidak ada lampu yang menyala, tidak ada suara yang terdengar.

Semua orang harus tinggal di rumah dan menjalani empat larangan utama: amati geni (tidak menyalakan api), amati karya (tidak bekerja), amati lelungan (tidak keluar rumah), dan amati lelanguan (tidak bersenang-senang).

Lantas apa alasan kenapa hanya Bali yang melaksanakan tradisi ini? Apa rahasia di balik Nyepi? Mari kita simak penjelasannya.

Sejarah Nyepi

Dilansir dari coconuts.co, Selasa (21//3/2023), Nyepi berasal dari kata "sepi" yang berarti sunyi atau tenang. Nyepi merupakan hari raya Saka baru bagi umat Hindu di Bali.

Tanggal Nyepi ditentukan berdasarkan perhitungan kalender Saka, yaitu kalender lunisolar yang digunakan oleh masyarakat Hindu-Buddha di Indonesia sejak abad ke-8 Masehi.

Kalender Saka dimulai pada tahun 78 Masehi dan memiliki perbedaan 78 tahun dengan kalender Masehi.

Menurut sejarah, tradisi Nyepi mulai dikenal sejak abad ke-10 Masehi ketika Raja Airlangga memerintah kerajaan Mataram Kuno di Jawa Timur.

Raja Airlangga memiliki dua putra bernama Marakata dan Anak Wungsu. Setelah ayahnya wafat pada tahun 1049 Masehi, Marakata menggantikan tahta sebagai raja Mataram Kuno dengan gelar Dharmawangsa Teguh Anantawikramottunggadewa.

Baca Juga: Tak Sekedar Mengarak Patung, Ini Cerita yang Disajikan Dalam Ritual Ogoh-Ogoh, Ada Cinta Terlarang Hingga Penyihir Jahat