Skandal Cinta Terlarang Selir Kaisar China dengan Putra Mahkota yang Mengguncang Dinasti

Yoyok Prima Maulana

Penulis

Ilustrasi Permaisuri Xiaoyuan dan Pangeran Liu Ao.

Intisari-online.com - Selir kaisar China adalah wanita-wanita yang dipilih untuk melayani kaisar sebagai istri-istri kedua atau selanjutnya. Mereka biasanya berasal dari keluarga bangsawan atau rakyat biasa yang memiliki kecantikan dan bakat tertentu.

Selir kaisar China memiliki peran penting dalam sejarah dan politik China, karena mereka dapat mempengaruhi keputusan kaisar, melahirkan pewaris takhta, atau bahkan menggulingkan dinasti.

Namun, tidak semua selir kaisar China hidup bahagia dan damai di istana. Beberapa dari mereka terlibat dalam skandal cinta terlarang yang menimbulkan konflik dan tragedi.

Salah satu skandal cinta terlarang yang paling terkenal adalah antara selir Kaisar Yuan dari Han dengan putra mahkota Liu Ao.

Kisah cinta mereka berawal ketika Kaisar Yuan masih menjadi putra mahkota di bawah ayahnya, Kaisar Xuan dari Han.

Pada saat itu, dia hanya mencintai seorang selir yang dinikahinya ketika dia masih sangat muda, meskipun ayahnya menugaskannya beberapa wanita cantik lainnya.

Salah satu wanita cantik tersebut adalah Wang Zhengjun, seorang gadis dari keluarga bangsawan Wang Anshi.

Wang Zhengjun sangat cantik dan cerdas, tetapi dia tidak mendapat perhatian dari putra mahkota. Dia hanya dijadikan sebagai pengasuh untuk Liu Ao, anak laki-laki putra mahkota dari selir lain.

Wang Zhengjun dan Liu Ao kemudian saling jatuh cinta dan menjalin hubungan rahasia. Mereka berdua tahu bahwa hubungan mereka sangat berbahaya dan melanggar aturan istana, tetapi mereka tidak bisa menahan perasaan mereka.

Baca Juga: Tak Mau Cintanya di Duakan Oleh Suaminya, Inilah Lu Zhi Permasuri Dinasti Han yang Mutilasi Hidup-Hidup Selir Saingannya, Lalu Memaksanya Tinggal di Kandang Babi

Pada tahun 49 SM, Kaisar Xuan meninggal dunia dan putra mahkotanya naik takhta sebagai Kaisar Yuan. Dia kemudian menunjuk Liu Ao sebagai pewaris takhta baru dan memberinya gelar Pangeran Dingtao.

Namun, Kaisar Yuan juga mulai menyadari kecantikan Wang Zhengjun dan tertarik padanya. Dia kemudian memindahkan Wang Zhengjun ke istana utama sebagai selir kesayangannya. Dia juga memberinya gelar Permaisuri Xiaoyuan.

Wang Zhengjun tidak bisa menolak perintah kaisar dan harus meninggalkan Liu Ao yang dicintainya. Dia juga harus berpura-pura mencintai kaisarnya demi keselamatan dirinya sendiri dan orang-orang yang dicintainya.

Liu Ao sangat sedih karena kehilangan Wang Zhengjun dan merasa dikhianati oleh ayahnya sendiri. Dia juga merasa terancam oleh kasim-kasim jahat yang ingin menggulingkan dia dari posisi pewaris takhta.

Dia kemudian bersekongkol dengan beberapa pejabat setia untuk melakukan pemberontakan melawan ayahnya pada tahun 43 SM. Namun, rencana pemberontakan tersebut bocor kepada kasim-kasim jahat yang segera melaporkannya kepada kaisarnya.

Kaisar Yuan sangat marah dan kecewa dengan pemberontakan putra mahkotanya. Dia kemudian memerintahkan untuk mengeksekusi Liu Ao dan semua orang yang terlibat dalam pemberontakan tersebut. Dia juga mencabut gelar Pangeran Dingtao dari Liu Ao dan menghapus namanya dari catatan sejarah.

Wang Zhengjun sangat sedih dan menyesal karena kehilangan Liu Ao yang dicintainya. Dia juga merasa bersalah karena tidak bisa melindungi dia dari kemarahan kaisarnya. Dia kemudian memohon kepada kaisarnya untuk mengampuni nyawa Liu Ao dan mengembalikan gelar dan namanya.

Namun, Kaisar Yuan tidak mau mendengarkan permohonan Wang Zhengjun. Dia bahkan mencurigai bahwa Wang Zhengjun masih mencintai Liu Ao dan berkhianat padanya. Dia kemudian menjauhkan Wang Zhengjun dari dirinya dan lebih memilih selir lain yang lebih muda dan cantik.

Wang Zhengjun merasa terasingkan dan kesepian di istana. Dia hanya bisa menangis dalam diam dan berdoa agar Liu Ao tenang di alam baka. Dia juga berharap agar kaisarnya bisa memaafkannya suatu hari nanti.

Skandal cinta terlarang antara selir Kaisar Yuan dengan putra mahkota Liu Ao adalah salah satu tragedi yang mengguncang Dinasti Han. Kisah cinta mereka berakhir dengan darah dan air mata, tanpa ada kebahagiaan atau pengampunan.

Baca Juga: 5 Fakta Kota Terlarang di China, Jadi 'Penjara' Bagi Ribuan Selir

Artikel Terkait