Find Us On Social Media :

Berikut Solusi untuk Mengatasi Tantangan Tradisi Sasi di Masa Kini

By Muflika Nur Fuaddah, Senin, 6 Maret 2023 | 15:00 WIB

(Ilustrasi) Solusi untuk Mengatasi Tantangan Tradisi Sasi

Intisari-Online.com - Bisakah Anda berikan pula solusi untuk tantangan tersebut (konsistensi dalam melakukan Tradisi Sasi).

Sasi adalah sebuah adat Maluku yang diwariskan oleh nenek moyang sejak berabad-abad lalu.

Tradisi ini sekaligus mencerminkan nilai-nilai kemaritiman tersebar di beberapa wilayah Indonesia bagian timur khususnya di Pulau Seram dan Pulau Haruku di Kabupaten Maluku Tengah, Propinsi Maluku.

Sasi ini mengatur kapan ikan lompa bisa dipanen oleh masyarakat.

Ikan lompa adalah sejenis ikan sarden yang terdapat di laut sekitar Pulau Haruku.

Prosesi Sasi (Buka dan Tutup Sasi)

Prosesi sasi diawali dari pusat sasi disebut batu kewang dipimpin oleh kewang desa bersangkutan.

Di sini dibacakan siriwei (ucapan tekat) oleh kapitan, memberikan nasehat dan disebarluaskan oleh marinyo (pembantu Raja yang bertugas menyampaikan berita kepada seluruh masyarakat) dengan menggunakan tabaos.

Larangan itu dinyatakan dengan matakao sebagai simbol kepemilikan.

Secara adat, pelaksanaan sasi ditentukan oleh hasil Rapat Dewan Adat (Saniri) yang wajib dilaksanakan Kepala Kewang (Latukeang, Kewano).

Kewang yang bertugas di darat disebut Kewang Darat dan yang bertugas di laut disebut Kewang Laut.

Baca Juga: Mengapa Terdapat Tradisi Sasi? Jawabannya Ternyata Terkait Kelestarian