Buat Iko Uwais dan Agen CIA Lakukan Misi Penyelamatan dalam Film Mile 22, Ternyata Ini Bahaya Cesium, Bisa Jadi Ancaman Ratusan Tahun?

Khaerunisa

Penulis

Ilustrasi. Poster film Mile 22 - Cesium.

Intisari-Online.com - Film Mile 22 tayang malam ini (5/3/3023) pukul 21.45 WIB di Trans TV.

Selain Mark Wahlberg dan Lauren Cohan, film ini juga dibintangi salah satu aktor kebanggaan Indonesia, Iko Uwais.

Seperti diketahui, Iko Uwais merupakan salah satu aktor Indonesia yang terkenal dengan karier Hollywoodnya.

Iko Uwais telah membintangi sejumlah film Hollywood, mulai dari Man of Tai Chi (2013), Star Wars: The Force Awakens (2015), Fistful of Vengeance (2022).

Memulai dengan peran kecil dalam film Hollywood, film Mile 22 sendiri merupakan salah satu film di mana Iko Uwais termasuk dalam deretan tokoh utamanya.

Dalam film Mile 22, Iko Uwais berperan sebagai seorang buronan dari Indocarr (sebuah negara fiktif).

Sinopsis Film Mile 22

Film Mile 22 bercerita tentang seorang agen CIA bernama ames Silva (Mark Wahlberg) yang memimpin tim Overwatch.

Tim tersebut mendapatkan misi untuk menemukan bahan kimia Cesium yang berbahaya di kantor keamanan Rusia.

Selain menemukan, tim Overwatch juga harus menghentikan pengiriman Cesium ke pihak musuh.

Namun misi tersebut gagal karena pihak musuh telah lebih dulu masuk ke kantor keamanan Rusia.

Baca Juga: Fakta Unik Film Chennai Express, Shah Rukh Khan Lakukan Hal 'Tak Biasa' Ini untuk Deepika Padukone

Saat itulah James bertemu dengan tokoh yang diperankan Iko Uwis, buronan bernama Li Noor yang meminta perlindungan kepada Amerika.

Untuk meyakinkan James, Li Noor mengatakan bahwa dia memiliki informasi mengenai Cesium.

James akhirnya setuju, misi penyelamatan Li Noor bersama agen CIA itu pun dimulai.

Apakah James dan Li Noor berhasil dalam misinya? Anda dapat menyaksikan kelanjutan kisahnya malam ini.

Apa Itu Cesium, Bagaimana Bahayanya?

Misi penyelamatan agen CIA bersama Li Noor dalam film Mile 22 bermula dari bahan kimia ini, memang apa itu Cesium?

Melansir livescience, Cesium adalah logam langka, perak-putih, mengkilap dengan garis spektrum biru cemerlang; nama elemen tersebut berasal dari "caesius", kata Latin yang berarti "biru langit".

Ini adalah logam paling lembut, dengan konsistensi lilin pada suhu kamar.

Cesium akan meleleh di tangan -jika tidak meledak terlebih dahulu karena zat ini sangat reaktif terhadap kelembapan.

Cesium adalah unsur alami, meskipun hampir tidak pernah berdiri sendiri, menurut Lab Jefferson, dengan adanya beberapa mineral.

Ini memiliki kerapatan hampir dua kali lipat dari air, dan sangat ulet.

Baca Juga: Konsepsi Paham Kebangsaan Menurut Soekarno, Berikut Penjelasannya

Cesium adalah unsur pertama yang ditemukan dengan spektroskop.

Zat ini ditemukan pada tahun 1860 oleh ahli kimia Jerman Robert Bunsen dan Gustav Kirchhoff ketika mereka menganalisis spektrum air mineral, menurut WebElements.

Aplikasi praktis pertama dari Cesium direalisasikan pada tahun 1920, menurut USGS.

Cesium digunakan dalam tabung vakum untuk menghilangkan jejak oksigen yang tersisa.

Dalam beberapa dekade kemudian, lebih banyak kegunaan Cesium muncul, termasuk sel fotolistrik, spektrometer, dan katalis untuk reaksi organik.

Tingginya biaya Cesium dan semakin populernya teknologi serupa dan lebih murah menggunakan logam alkali lainnya kemudian mengurangi penggunaan Cesium menjadi beberapa aplikasi.

Meski memiliki manfaat jika dipakai untuk keilmuwan, salah satunya untuk bidang medis, Cesium ternyata juga dapat ditingkatkan menjadi bahan radioaktif yang sangat berbahaya jika sampai ke tangan yang salah.

Cesium-137adalah salah satu isotop yang bersifat radioaktif dari Caesium. Soal bahaya Cesium-137, pakar ilmiah pernah memperingatkan Kongres Amerika lebih dari satu dekade lalu bagaimana 'dahsyatnya' zat ini, menurut latimes.com.

Disebut bahwa hanya empat sendok teh radioaktif Cesium-137 -jika disebarkan oleh "bom kotor" teroris- dapat mencemari hingga 10 mil persegi Manhattan.

Karena reaktivitasnya yang tinggi ini, logam Cesium diklasifikasikan sebagai bahan berbahaya.

Rumah sakit, bank darah, dan pusat penelitian medis menggunakannya dalam perangkat yang disebut iradiator, yang mensterilkan darah dan jaringan.

Baca Juga: Kehidupan Selir Era Dinasti Ming: Disiksa, Dikubur Hidup-hidup, Hingga Dibantai Massal

Ratusan perangkat dilisensikan untuk digunakan, termasuk setidaknya 50 perangkat di California Selatan.

Pada 2008 peringatan panel dengan rekomendasi tegas mengatakan bahwa Pemerintah negara tersebut harus menghentikan lisensi iradiator darah berbasis Cesium baru, dan yang sudah ada harus ditarik dari penggunaannya.

Pada bulan Mei 2019, pelepasan sejumlah kecil Cesium secara tidak sengaja dari iradiator di Seattle mencemari 13 orang dan menyebabkan gedung penelitian medis berlantai tujuh ditutup tanpa batas waktu.

Cesium yang digunakan untuk iradiator adalah bahan kering seperti bedak yang berasal dari bahan bakar atom yang tersisa dari produksi tenaga nuklir.

Bahan tersebut sangat ditakuti oleh para ahli tentang ancaman radiologi karena partikel halusnya mudah menyebar dan dapat bermigrasi melalui saluran udara dan mengikat erat ke permukaan berpori, termasuk beton.

Potensi bahayanya bertahan lama, disebut Cesium dapat terus memancarkan radiasi selama hampir 300 tahun.

Baca Juga: Kumpulan Soal TWK Sejarah CPNS dan Kunci Jawabannya (Bagian 24)

(*)

Artikel Terkait