Find Us On Social Media :

Kisah Wang Mang, Kaisar China yang Tak Sengaja Terapkan Sistem Komunis, Namun Tewas Dipenggal Rakyatnya

By Afif Khoirul M, Minggu, 5 Maret 2023 | 07:25 WIB

Ilustrasi - Kaisar Wang Mang dari Dinasti Xin.

Intisari-online.com - Era Komunisme di China dimulai pada masa pemerintahan Mao Zedong.

Namun, tahukah Anda bahwa pada masa lalu ada seorang kaisar yang menerapkan sistem pemerintaha seperti Komunisme.

Sistem pemerintahan Komunisme adalah menekankan kepemilikan bersama atas alat produksi, yaitu, tanah tenaga kerja, dan modal.

Tujuan yang ingin dicapai adalah masyarakat yang makmur, tanpa kelas sosial.

Yang pada akhirnya memiliki tujuan untuk menciptakan kesetaraan dan derajat manusia.

Hal itulah yang mungkin ingin diterapkan oleh Wang Mang, kaisar dari dinasti Xin.

Sekitar 1.900 tahun sebelum Mao Zedong berkuasa, dan mendirikan Republik Rakyat Tiongkok.

Mengubah China menjadi negara sosialis pertama, Wang Mang mungkin sudah melakukannya tanpa sadar.

Wang Mang adalah kaisar yang mendirikan dinasti Xin tahun 9 Masehi.

Ia adalah seorang reformis yang sadar sosial, yang menerapkan kebijakan sosialin menurut sejarawan.

Wang Mang naik takhta setelah merebut kekuasaan dari kaisar cilik, lalu mendirikan dinasti Xin.

Baca Juga: Kisah Kaisar Hongwu Eksekusi 100.000 Orang Karena Takut Digulingkan

Untuk memperbaiki situasi ekonomi China yang mengerikan waktu itu.

Di mana petani hidup mengerikan kelaparan dan miskin.

Wang Mang kemudian mengambil kendali atas semua tanah dinegara itu.

Kemudian ia memerintahkan agar pemilik tanah yang kaya mendistribusikan kembali perkebunan mereka secara merata.

Ia juga memperkenalkan kontrol harga, melarang perdagangan budak, dan menyita ribuan emas untuk melemahkan kekuatan elit.

Tentu saja peraturan semacam itu tidak disambut dengan antusias oleh kaum elit saat itu.

Pada pedagang dan bangsawan kaya raya, tidak setuju dengan kebijakan baru Wang.

Reformasi yang dilakukan Wang Mang juga hanya memperburuk krisis ekonomi di China.

Hingga akhirnya Wang membatalkan kebijakan tersebut hanya setelah delapan tahun.

Namun, waktu itu semua sudah terlambat, karena perang saudara mulai meletus.

Kaum elit dan kaum petani yang dia coba untuk dibantu, justru mengangkat senjata untuk melawannya.

Baca Juga: Kehidupan Kasim China di Kota Terlarang, Dikebiri Hingga Atur Kudeta

Pada musim gugur tahun 23 M, Wang berada dalam situasi yang buruk.

Pemberontak mendekati ibu kota Chang'an (saat ini Xi'an), membuatnya harus mencari perlindungan.

Para pemberontak menyerbu Chang'an sementara, Wang meminta perlindungan kepada para penyihir.

Ia mencoba merapal mantra saat serangan pemberontak terjadi.

Namun hal itu tak mampu membendung amukan para pemberontah, hingga akhirnya mereka memenggal kepalanya.

Kemuidan juga memotong-motong tubuh Wang Mang, yang pada akhirnya mengakhiri pemerintahan Dinasti Xin.