Find Us On Social Media :

Inilah Fort de Kock, Benteng Pertahaan Belanda Untuk Melawan Rakyat Minang

By Afif Khoirul M, Rabu, 22 Februari 2023 | 13:55 WIB

Ilustrasi - Benteng Fort de Kock

Kemudian Baron Hendrik Merkus de Kock mengubah namanya menjadi benteng Fort de Kock.

Pembangunan benteng ini digunakan sebagai basis pertahanan bagi lima desa adat disekitar bukit, dari Perang Padri.

Perang itu telah bergejolak di kawasan itu selama satu dekade.

Kemudian keberadaan benteng itu menjadi tanda bahwa Belanda telah menanamkan kekuasan di wilayah Bukittinggi.

Awalnya perang dipicu oleh konflik masyarakat adat dengan kaum muslim di wilayah itu.

Kelompok adat yang terdesak kemudian meminta bantuan pada Belanda, dan mereka meminta untuk membangun benteng di Bukit Jirek.

Namun, akhirnya berubah menjadi perlawanan rakyat Minangkabau terhadap pemerintah Hindia Belanda.

Belanda berhasil membantu kelompok adat dan memenangkan perang dan mengambil 75 persen wilayah tersebut.

Setelah kemerdekaan kota tersebut berganti menjadi kota Bukittinggi.

Saat ini benteng tersebut fisiknnya sudah hancur, dan hanya tersisa pondasinya saja.

Belanda membangun benteng itu di atas bukit karena mereka bisa leluasa mengamati seluruh aktivitas yang terjadi di kawasan benteng itu.

Satu hal yang tersisa dari benteng itu adalah peninggalam meriam yang masih ada di sekeliling benteng.

 Baca Juga: Apakah di Tempat Kalian Memiliki Tradisi Serupa Seperti Tradisi Sasi?

Kemudian pada bagian luarnya masih dibatasi oleh parit melingkat sedalam 1 meter dengan lebar 3 meter.

Benteng tersebut telah direnovasi pada tahun 2002 dan telah mengalami banyak perubahan.

Selain itu kawasan sekitar juga telah dipugar oleh pemerintah Bukittinggi, dan banyak tanaman rindang tumbuh di sekitar benteng.