Waktu itu ia menjabat sebagai panglima sekutu area Pasifik Barat Daya.
Strategi itu dilakukan untuk merebut wilayah Filipina yang dijadikan tempat transit Pasukan Jepang.
MacArthur bersaing dengan Panglima Area Samudera Pasifik Laksamana Chezter W. Nimitz untuk mencapai Jepang lebih dahulu.
Untuk mencapai Filipina, Arthur kemudian melakukan operasi di Papua Barat yang waktu itu menjadi salah satu basis Jepang.
Ia mendapat dukungan pasukan darat, laut, dan udara, dari pasukan Inggris, Belanda, dan Australia.
Jejak-jejak pertempuran Sekutu dengan Jepang di tanah Papua itu pun masih tersisa hingga kini.
Termasuk salah satunya tanki minyak yang dibangun pasukan Sekutu di Papua tersebut.
Tak hanya itu saja tugu MacArthur juga ditemukan di Distrik Sentani, Jayapura.
Sementara itu sisa-sisa basis Jepang juga ditemukan di kampung Dosai, Distrik Sentani Barat, yang mengarah ke distrik Sentani.
Konom katanya sisa-sisa peperangan di Papua itu masih menyisakan pekerjaan rumah bagi Amerika Serikat.
Menurut data per Oktober 2020, 47.163 serdadu AS tewas dalam front Pasifik dan belum ditemukan.
Baca Juga: Punya Sistem Drainase Canggih Pada Masanya, Inilah Benteng Van Den Bosch
Beberapa jumlah tersebut ada di Indonesia tepatnya di Papua, yang memang pernah menjadi medan pertempuran sengit Sekutu dengan Jepang.
Adapun jejak Perang Dunia di tanah Papua ini terletak di Ifar Gunung, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura.
Berada dalam lingkungan Resimen Induk Kodam (Rindam) XVII/Cenderawasih Sentani.