Find Us On Social Media :

Fenomena 'Nyai,' Wanita Pendamping Lelaki Eropa yang Kaya Ilmu Lokal

By Muflika Nur Fuaddah, Minggu, 12 Februari 2023 | 20:33 WIB

Nyai ditugaskan untuk bekerja sebagai pengurus dalam rumah kehidupan antara dua budaya yang sangat jauh berbeda.

Intisari-Online.com - Fenomena keberadaan “Nyai” dimulai pada awal pemerintah kolonial Belanda yaitu awal abad ke -19.

Tepatnya yakni saat jumlah perempuan Eropa sangat sedikit jumlahnya dibandingkan jumlah prianya.

Pada umumnya Nyai ditugaskan untuk bekerja sebagai pengurus dalam rumah kehidupan antara dua budaya yang sangat jauh berbeda.

Hal inilah yangmengakibatkan nyai hanya dianggap sebagai pemuas nafsu, selain mengurus rumah tangga.

Namun nyai tetap bertindak sebagai kepala rumah tangga.

Pembantu- pembantu lain dan kuli-kuli kontrak patuh dan tidak berani membantahnya.

Wanita pribumi begitupun nyai sangat piawai dalam masalah obat-obatan tradisional dari tanaman atau akar alami.

Sehingga walaupun mereka hidup serumah bersama laki-laki Eropa, saat menderita sakit ringan mereka lebih senang menggunakan obat-obatan tradisional daripada berkonsultasi pada dokter yang mendalami ilmu kedokteran barat.

Bidang ini memberi kekayaan pengetahuan pada wanita.

Nyai dan gundik memiliki peran penting dalam menginformasikan dan mengajarkan berbagai hal tentang Nusantara pada lelaki Eropa.

Baca Juga: Nasib Selir Kaisar China Jika Sang Raja 'Mangkat', Dikubur Bersama?