Find Us On Social Media :

Mengapa Trem Jadi Simbol Penjajahan bagi Kaum Pergerakan Kemerdekaan?

By Muflika Nur Fuaddah, Sabtu, 11 Februari 2023 | 20:41 WIB

Mengapa trem dapat menjadi simbol penjajahan bagi kaum pergerakan kemerdekaan pada masa itu?

Menindaklanjuti hal tersebut, pada 1945, pemerintah memutuskan mengambil alih trem dan kereta api di bawah naungan Djawatan Kereta Api.

Setelah itu, mulai diberlakukan pembagian kelas penumpang berdasarkan harga tiket.

Untuk kelas I seharga 15 sen dan kelas II di harga 10 sen.

Sayangnya, kebijakan ini justru membawa kerugian yang cukup besar untuk trem, yang berujung pada trem tidak lagi dioperasikan pada 1970-an.

Dengan demikian, pemberlakuan perbedaan kelas pada trem dianggap sebagai simbol penjajah bagi kaum pergerakan nasional.

Mengapa trem dapat menjadi simbol penjajahan bagi kaum pergerakan kemerdekaan pada masa itu?

Jawaban: Saat itu, trem dianggap simbol penjajahan.

Trem menjadi simbol penjajahan karena terdapat pembagian kelas. Selain itu, harga untuk naik trem sangat mahal.

Hal tersebut dapat menandai perbedaan kelas atau dipaksa untuk menerima posisi inferior seseorang.

Kare tiketnya yang mahal, hanya beberapa kalangan saja yang dapat naik trem tersebut. Hal ini membuat masyarakat Indonesia merasa kurang adil akan hal tersebut.

Baca Juga: Penjelasan Perubahan yang Terjadi dari Penggunaan Trem di Surabaya

Untuk itu serikat buruh kereta api dan trem di Surabaya melakukan pemogokan pada 1923 sebagai perlawanan terhadap ketidakadilan.

Itulah tadi alasan mengapa trem dapat menjadi simbol penjajahan bagi kaum pergerakan kemerdekaan pada masa itu.

Baca Juga: Sudah Berusia 153 Tahun, Rupanya Ini yang Bikin Rel Trem Kuno Peninggalan Kolonial Belanda Tetap Kokoh dan Utuh

(*)