Penulis
Intisari-online.com - Film Dear Edward resmi tayang pada 3 Februari 2023 ini.
Ada hal menarik dari film ini adalah kisah mengenai perjuangan seorang anak yang selamat dari kecelakaan pesawat.
Uniknya kisah tersebut ternyata pernah ada dalam kehidupan nyata.
Film Dear Edward sendiri menceritakan bocah laki-laki bernama Edward yang selamat dari kecelakaan pesawat yang menewaskan setiap penumpang.
Termasuk anggota keluarganya Edward juga tewas dalam kecelakaan pesawat tersebut.
Kemudian sisi menarik dari khal itu adalah persahabatan dan romansa terbentuk dari penyelamatan yang dilakukan Edward dengan beberapa orang di dalam pesawat.
Edward diperankan oleh seorang aktor bernama Brian Lowry, kemudian ada Connie Britton seorang wanita yang kehilangan suaminya pada kecelakaan itu.
Sementara kisah nyata yang nyaris persis dengan kejadian pada film Dear Edward pernah terjadi.
Pada Rabu 12 Mei 2010 silam sebuah kecelakaan pesawat terjadi melibatkan pesawat Afriqiyah Airways dengan nomor 771.
Pesawat itu terbang dari landasan 9 Bandara Tripoli, Libya, menuju Johannesburg Afrika Selatan.
Pesawat itu mengangkut setidaknya 104 penumpang di dalamnya, termasuk awak.
Baca Juga: Susi Air Dibajak KKB Papua, Kopassus Pernah Bekuk Pembajak Pesawat dalam 3 Menit!
Kemudian, diduga akibat kabut yang menghalangi pandangan, pilot membatalkan upaya pendaratan atau go-around.
Setidaknya sampai penerbang ke petugas mengatur lalu lintas (ATC).
Berdasarkan kesaksian awak pesawat lain, Afriqiyah Airways bergerak turun, menikung, dan hidung mengarah ke bawah.
Kemudian, menabrak ambang landasan 09 hingga berakhir menghantam bumi.
Awak pesawat tidak melaporkan adanya masalah teknis dan medis apapun saat itu.
Bandara Tripoli juga tidak memiliki ILS (instrumental landing system), yang memudahkan pilot untuk landing di tengah visibilitas yang buruk.
Sejumlah stasiun televisi menayangkan lokasi jatuhnya pesawat, ke sebuah lapangan di mana puing-puing berserakan.
Puing terbesar adalah ekor pesawat yang memiliki logo Afriqiah Airways berwana cerah dengan angka "9,9.99".
Dalam kondisi tersebut mustahil ada yang selamat, namun dari 104 penumpang.
Ada satu orang yang selamat dengan korban 103 orang meninggal, ia adalah seorang anak laki-laki.
Menurut laporan, kecelakaan ini disebabkan oleh pilot yang mengabaikan prosedur dan mengalami ilusi somatogravik.
Baca Juga: Misteri Hilangnya 5 Pesawat Militer Amerika Serikat di Segitiga Bermuda
Ilusi somatogravik adalah ilusi yang menyebabkan sensasi vestibular palsu yang ditimbulkan perubahan kecepatan linier, percepatan sudut dan percepatan vertikal.
Ini terjadi akibat perubahan jalur terbang.
Salah satu situasi yang paling mungkin dan berbahaya untuk ilusi ini adalah berkeliling.