Persamaan Pemikiran Muhammad Abdul dengan Rasyid Rida

Mentari DP

Penulis

Persamaan Pemikiran Muhammad Abdul dengan Rasyid Rida.

Intisari-Online.com -Menurut Prof. Dr. H. Harun Nasution, pakar studi Islam,3 masa dalam peradaban Islam.

Yaitu masa Klasik (650-1250 M), masa Pertengahan (1250-1500 M), dan masa Modern (1800 M - sekarang).

Pada masa itu, terjadi kebangkitan agama Islam bidang ilmu pengetahuan, pendidikan, politik, maupun melawan penjajah.

Usaha untuk memulihkan kembali kekuatan Islam dikenal dengan gerakan modernisasi atau pembaruan yang didorong, setidaknya beberapa faktor.

Salah satunyaperan tokoh-tokoh Islam pada masa Modern.

Di antaranya adalahMuhamammad Ali Pasya, Rifa’ah Baidawi Rafi’at at-Tahtawi, Jamaludin al-Afghani, Muhammad Abduh, Rasyid Ridha, Sultan Mahmud II, Muhammad Iqbal, KH. Ahmad Dahlan, dan KH. Hasyim Asy’ari.

Nah, bagaimanapersamaan pemikiran Muhammad Abduh dengan Rasyid Rida?

Pertanyaan tersebutadadi halaman 325-326padabuku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SMA/SMK Kelas XI.

Muhammad Abduh Hasan Khairullah atau yang akrab dikenal dengan Muhammad Abduh merupakan tokoh Islam yang lahir di Mesir.

Disebutkan bahwa dia masihketurunan Umar bin Khatab dari garis ibunya.

SementaraRasyid Rida lahir di Qalamun, yang tidak jauh dari Kota Tripoli, Lebanon.

Baca Juga: Persamaan Pemikiran dari Muhammad Abduh dan Rasyid Ridha

Sebagai anak yang rajin dan suka menghabiskan waktunya dengan membaca,Rasyid Ridaterpengaruh dengan pemikiran dari Jamaludin al-Afghani dan Muhammad Abduh.

Namun setelahJamaludin al-Afghani wafat, dia ingin sekali bertemu denganMuhammad Abduh.

Tujuannya untuk belajar langsung dan ingin mengetahui lebih banyak terkait reformasi Islam.

Pada akhirnya,Rasyid Rida bertemu dengan Muhammad Abduh padatahun 1897.

Pertemuan itu rupanya menyatukan keduanya. Di mana keduanya memiliki pemikiran yang sama.

Misalnya padaRidha menerbitkan majalah al-Manar atas persetujuan Abduh.

Tujuan penerbitan majalah al-Manar tersebut adalah untuk menjadi corong bagi gerakan pembaruan Islam dalam memajukan umat Islam dan membebaskan dari belenggu penjajah.

Ya, saat itu keduanya melihat bahwa Islam sedang mengalami kemunduran. Terutama pada abad pertengahan.

Saat itu, lahir aliran-aliran atau paham-paham yang tidak sesuai dengan agama Islam yang murni.

Oleh karenanya, Rida ingin menyingkirkan aliran-aliran atau paham-paham yang tidak sesuai tersebut.

Rida punya alasan.

Baca Juga: Ini Persamaan dan Perbedaan PermikiranJamaludin al-Afghani dan Muhammad Abduh

Menurutnya,umat Islam umumnya memiliki pengalaman agama berdasarkan taklid.

Di mana umat Islam cenderung lebih meminati sesuatu hukum atau fatwa yang sudah baku.

Sebab hal ini sudah dianggap sebagai suatu kebenaran yang mutlak.

Hukum-hukum fiqih yang berkenaan dengan kemasyarakatan tidak boleh dianggap absolut.

Hukum-hukum itu ditetapkan sesuai dengan tempat dan zaman.Jadi, Ridha menganjurkan untuk berijtihad.

Seperti itulahpersamaan pemikiran dariMuhammad Abduh dengan Rasyid Rida.

Baca Juga: Ini Kelebihan dan Kelemahan Pemikiran Rasyid Rida dan Muhammad Iqbal Apabila Diterapkan di Indonesia

Artikel Terkait