Ini Persamaan dan Perbedaan Permikiran Jamaludin al-Afghani dan Muhammad Abduh

Mentari DP

Penulis

Dari penjelasan sosok Jamaludin al-Afghani dan Muhammad Abduh di atas, apa persamaan dan perbedaan pemikirannya?

Intisari-Online.com -Dari penjelasan sosok Jamaludin al-Afghani dan Muhammad Abduh di atas, apa persamaan dan perbedaan pemikirannya?

Pertanyaantentang apa persamaan dan perbedaan pemikiranJamaludin al-Afghani dan Muhammad Abduhadadi halaman 308.

Tepatnya padabuku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SMA/SMK Kelas XI.

Untuk jawabannya, Anda bisa membuka halaman 306 untuk informasi mengenaic. Jamaludin Al-Afghani (1838 – 1897 M).

Dan halaman 307 untukd. Muhammad Abduh (1849 - 1905 M).

Pertama, Jamaludin al-Afghani adalah pemimpin pembaharuan Islam yang tempat tinggal dan aktivitasnya berpindah-pindah dari satu negara ke negara yang lain.

Adapun pokok-pokok pemikiran Jamaludin al-Afghani, yaitu:

1. Penyebab kemunduran Islam disebabkan beberapa hal, yakni akhlak yang buruk dan acuh terhadap ilmu pengetahuan, kelemahan umat Islam dalam segala sektor, dan kurangnya usaha dalam mencerdaskan umat, baik untuk menekuni dasar-dasar ilmu agama maupun upaya transformasi ilmu pengetahuan.

Penyebab yang lain adalah adanya intepretasi tentang makna qadha dan qadar yang salah sehingga memalingkan dari usaha dan kerja keras.

Ini membuat kekeliruan dalam memahami hadis Nabi Muhammad SAW bahwa umat Islam akan mengamalami kemunduran pada akhir zaman.

Kesalahan ini menyebabkan umat Islam tidak mau berusaha untuk memperbaiki nasib dan lemahnya ukhuwah Islam

Baca Juga: Dari KeteranganMuhammad Ali Pasya dan Rifa’ah Baidawi Rafi’at al-Tahtawi, Ini Hal-hal yang Cocok untuk MewujudkanIndonesia Emas Tahun 2045

2. Menggagas ide pan-Islamisme, yaitu paham yang bertujuan mempersatukan seluruh umat Islam di dunia.

Hal yang melatarbelakangipemikiran tersebut adalah dominasi kolonial Barat di dunia Islam pada masa itu.

3. Antara laki-laki dan perempuan memiliki kedudukan yang sama. Keduanya memiliki akal untuk berpikir.

Ide pembaruannya tentang kesetaraan gender ini pun berdampak pada emansipasi wanita.

4. Berusaha mengubah sistem pemerintahan autokrasi menjadi demokrasi.

Sementara Muhammad Abduh masih keturunan Umar bin Khatab dari garis ibunya.

Abduh belajar agama ke Syekh Ahmad pada tahun 1862. Kemudian melanjutkan ke Universitas Al-Azhar Kairo pada tahun 1866 dan mengajar di Al-Azhar setelahnya.

Sedangkan ide pokok pikiran Muhammad Abduh adalah sebagai berikut:

1.Dalam bidang pendidikan, yaitu: menawarkan agar dilakukan lintas disiplin ilmu, yakni antara kurikulum madrasah dan sekolah.

Tujuannya untuk menghilangkan dikotomi antara ulama dan ilmuwan modern; mengembangkan kelembagaan pendidikan, yaitu mendirikan sekolah menengah pemerintahan dalam berbagai bidang.

2. Pintu ijtihad masih terbuka lebar bagi umat Islam. Ijtihad merupakan dasar penting dalam menafsirkan kembali ajaran Islam.

Baca Juga: Ini 3 Tokoh Islam yang Hidup pada Masa Abad ke-18 Hingga Sekarang yang Berpengaruh

3. Islam adalah ajaran rasional yang sejalan dengan akal. Dengan akal, maka ilmu pengetahuan menjadi maju.

4. Kekuasanaan negara harus dibatasi oleh konstitusi yang dibuat oleh negara yang bersangkutan.

Persamaan pemikiranJamaludin al-Afghani dan Muhammad Abduh adalah soal pendidikan. Di mana keduanya sama-sama berpikir bahwa pendidikan menjadi salah satu kunci keberhasilan.

Namun pada masa itu,banyak orang yang acuh terhadap ilmu pengetahuan.

Sementara perbedaanpemikiranJamaludin al-Afghani dan Muhammad Abduh adalah soal pemerintahan.

Jamaludin al-Afghani berusaha untuk mengubah sistem pemerintahan autokrasi menjadi demokrasi.

Sedangkan menurutMuhammad Abduh, kekuasaannegara harus dibatasi oleh konstitusi yang dibuat oleh negara yang bersangkutan.

Baca Juga: Begini Strategi Sunan Bonang dalam Melakukan Upaya Penyebaran Islam di Wilayah Tuban

Artikel Terkait