Find Us On Social Media :

Percintaan Lelaki Eropa dan Gundik Pribumi Bagai Pertemuan Langit-Bumi

By Muflika Nur Fuaddah, Senin, 23 Januari 2023 | 11:54 WIB

(Ilustrasi) Hidup bersama seorang gundik atau nyai memberikan beberapa keuntungan bagi lelaki Eropa.

Intisari-Online.com - Bagi seorang perempuan pribumi, menjadi seorang gundik atau nyai merupakan sebuah dilema sosial tersendiri, mengingat mereka adalah seseorang yang berasal dari negara yang terjajah.

Seorang nyai harus melayani seorang lelaki Eropa dan merendahkan diri mereka di depan bangsa sendiri serta harus terpaksa menempatkan diri di luar masyarakat pribumi.

Posisi mereka bukanlah seorang pelacur, walaupun seorang gundik dianggap rendah oleh masyarakat pribumi atau pun masyarakat Eropa.

Posisi seorang gundik adalah diantara perempuan biasa dan seorang pelacur.

Di Hindia Belanda, pertemuan dua ras yang berbeda berkembang menjadi bagian yang tak terpisahkan dari bentangan budayanya.

Pertemuan dan percampuran antar ras menjadi bagian dari moral dan kebiasaan di wilayah Hindia Belanda.

Laki-laki lajang, baik dari kelas atas maupun kelas bawah akan hidup bersama dengan seorang gundik pribumi.

Orang-orang pribumi juga bekerja di rumah aparatur pemerintahan dan pejabat tinggi Eropa.

Biasanya orang-orang Eropa ini menempati rumah dinas yang bukan hanya mereka huni sendiri.

Tak tinggal sendiri, mereka ditemani orang-orang pribumi sebagai pembantu rumah tangga.

Baca Juga: Wanita Pribumi 'Mendambakan' Kerja sebagai Babu Orang Eropa, Kok Bisa?