Find Us On Social Media :

Wanita Pribumi 'Mendambakan' Kerja sebagai Babu Orang Eropa, Kok Bisa?

By Muflika Nur Fuaddah, Minggu, 22 Januari 2023 | 17:01 WIB

(Ilustrasi) Pekerjaan sebagai babu bagi seorang perempuan pribumi merupakan harapan 'naik pangkat' menjadi gundik.

Hal ini sering terjadi di dalam keluarga Eropa baik-baik yang memiliki anak laki-laki remaja.

Hubungan semacam ini kerap bersifat sangat sementara dan bertujuan agar para pemuda memiliki pengalaman bersama perempuan.

Meskipun demikian dari hubungan-hubungan tersebut ada juga yang berlangsung lama.

Perjodohan juga terjadi pada seorang perempuan pribumi yang diserahkan oleh ayahnya kepada seorang tuan Eropa.

Hal ini sering terjadi kepada pejabat daerah, mereka biasanya akan memberikan anak gadisnya kepada seorang tuan Eropa agar dapat mengamankan kedudukannya.

Nyai yang diambil dengan jalan ini dipandang lebih tinggi kedudukannya daripada nyai yang berasal dari seorang babu.

Para serdadu, yang tinggal bersama istri, peliharaan (wanitanya), dan anak-anak dengan tempat tidur yang sempit, seperti tenda pengungsian bencana alam.

Tidak jarang, di antara serdadu itu ada yang menjual isterinya semalam suntuk untuk tidur dengan kawan serdadunya yang lain.

Selain itu masih banyak serdadu KNIL yang dijumpai masih senang mencari pelacur di sekitar tangsi.

Para anggota KNIL direkrut dari penduduk Eropa dan pribumi.

Tetapi karena banyaknya pemberontakan dan protes yang terjadi di beberapa wilayah Hindia Belanda, pemerintah Hindia Belanda membutuhkan lebih banyak lagi serdadu.

Baca Juga: Pergundikan di Hindia: Hubungan yang Rapuh dengan Para Pengembara