Find Us On Social Media :

Jenis Historiografi Mana yang Lebih Baik? Simak Penjelasannya

By Muflika Nur Fuaddah, Jumat, 20 Januari 2023 | 13:11 WIB

Tuliskan pendapat dan alasan kalian, historiografi mana yang lebih baik?

Intisari-Online.com - Tuliskan pendapat dan alasan kalian, historiografi mana yang lebih baik?

Pertanyaan dari 'tuliskan pendapat dan alasan kalian, historiografi mana yang lebih baik?' ada di halaman 62 dalam buku Sejarah kelas X dalam Kurikulum Merdeka.

Namun sebelum Anda sampai pada kesilmpulan untuk dapat tuliskan pendapat dan alasan kalian, historiografi mana yang lebih baik, Anda harus tahu bahwa dalam penelitian sejarah, terdapat tahap penulisan sejarah yang disebut dengan historiografi.

Tahap penelitian sejarah menurut Kuntowijoyo yaitu pemilihan topik, heuristik (pengumpulan sumber), verifikasi (kritik sejarah), interpretasi, dan historiografi (penulisan).

1. Pemilihan topik

Menurut Kuntowijoyo, langkah-langkah dalam penelitian sejarah diawali dengan pemilihan topik.

Dasar yang harus dimiliki peneliti dalam memilih topik adalah kedekatan emosional dan kedekatan intelektual.

Kedekatan emosional berarti topik yang dipilih harus disenangi.

Sementara kedekatan intelektual, peneliti harus menguasai topik yang dipilih.

Selain itu, syarat topik dalam penelitian sejarah harus mencakup 5W+1H (What, Where, When, Why, Who, dan How).

Baca Juga: Temukan Perbedaan dan Persamaan dari Ketiga Historiografi Sejarah

2. Heuristik

Heuristik adalah tahap pencarian sumber sejarah, baik secara lisan, tulisan, atau benda.

Sumber yang dikumpulkan harus sesuai dengan catatan sejarah yang akan ditulis.

Menurut Kuntowijoyo, sumber sejarah bisa berasal dari empat hal, yaitu:

Selain itu, Kuntowijoyo menyebut bahwa sumber bisa berasal dari sumber primer (disampaikan langsung oleh saksi mata atau yang terlibat dalam peristiwa) dan sumber sekunder (bukan dari saksi mata langsung).

3. Verifikasi

Verifikasi adalah tahap mengkritik sumber yang sudah ditemukan. Verifikasi terbagi menjadi dua, yaitu otentisitas (keaslian sumber) dan kredibilitas (kebiasaan yang tepercaya).

Inti dari tahap verifikasi adalah memastikan bahwa sumber yang digunakan oleh peneliti sudah sesuai dengan catatan atau kejadian sejarah yang ada, serta memastikan bahwa sumber yang didapat merupakan sumber asli.

4. Interpretasi

Langkah selanjutnya adalah interpretasi, yaitu penafsiran yang kerap disebut sebagai titik subyektifitas, di mana penulis sejarah diakui kebenarannya.

Baca Juga: Tuliskan Pendapat dan Alasan Kalian, Historiografi Mana yang Lebih Baik?

Interpretasi ada dua macam, yaitu analisis (penguraian) dan sintesis (menyatukan).

Lewat analisis, peneliti akan mendapat informasi tambahan yang berkaitan dengan penelitian sejarahnya.

Setelah analisis selesai dilakukan, maka peneliti akan melakukan sintesis atau penyatuan.

5. Historiografi

Historiografi atau penulisan adalah tahap menuliskan kembali sebuah peristiwa bersejarah berdasarkan dari data-data yang sudah terkumpul.

Pada tahap ini, aspek kronologi sangat penting dan setiap periode harus disertai dengan informasi yang jelas.

Pada tahap historiografi ini, sejarawan akan menyusun hasil interpretasi berbagai fakta sejarah yang sudah ditemukan.

Bentuk dari historiografi ini bisa berupa publikasi dan laporan penelitian sejarah.

Historiografi merupakan salah satu bentuk komitmen dan keseriusan dalam belajar ilmu sejarah.

Lantas apa tahu persamaan dan perbedaan historiografi tradisional, kolonial, dan modern?

Baca Juga: Berdasarkan Materi tentang Jenis Historiografi Indonesia, Temukan Perbedaan dan Persamaan dari Ketiga Historiografi Tersebut!

Berikut beberapa perbedaan dari berbagai bentuk historiografi, yaitu:

1. Historiografi Tradisional

Historiografi tradisional adalah tulisan sejarah dari masa Kerajaan Hindu-Buddha, masuknya Islam di Indonesia, dan Kerajaan-kerajaan Islam.

Ciri khas dari historiografi tradisional adalah berpusat pada istana, raja, dan bangsawan.

Hal ini karena historiografi ini banyak menuliskan sejarah yang berkaitan dengan kekuasaan dan penguasa serta berpusat pada kedaerahan.

Selain itu historiografi tradisional juga berkaitan dengan agama, kepercayaan, dan hal-hal yang dianggap sakral.

2. Historiografi Kolonial

Historiografi kolonial adalah tulisan sejarah yang dibuat pada masa kolonial.

Ciri khas dari historiografi kolonial adalah Eropa sentris yang memusatkan kajian pada tulisan sejarang bangsa Eropa yang pernah datang dan berkuasa di Nusantara.

Nah, biasanya historiografi kolonial ini ditulis oleh sejarawan atau ilmuwan dari Eropa.

Sehingga, pandangannya lebih cenderung berasal dari sudut pandang bangsa Eropa.

Baca Juga: 5 Tahapan Penelitian Sejarah yang Perlu Dilakukan oleh Siswa

Sumber sejarah dari historiografi kolonial adalah berbagai arsip pemerintah Hindia Belanda.

Fokus utama dari historiografi kolonial ini berupa kehidupan bangsa Eropa yang hidup di Hindia Belanda.

3. Historiografi Modern

Historiografi modern adalah penulisan sejarah yang menempatkan rakyat Indonesia sebagai pelaku sejarah dari sejarahnya sendiri.

Ciri khas dari historiografi modern yaitu Indonesia-sentris, mambangun rasa nasionalisme, dan menampilkan peran rakyat Indonesia.

Selain itu, pada historiografi modern juga penulis membuat ulang kejadian masa lalu yang digunakan untuk menjelaskan masa kini dan masa depan.

Lantas, historiografi mana yang lebih baik?

Melihat beberapa jenis Historiografi yang ada, Historiografi yang lebih baik adalah Historiografi modern, Historiografi modern lebih baik karena Historiografi ini mengarah kepada studi sejarah kritis.

Selain itu, Historiografi modern ini juga lebih mengedepankan metode dan teori sejarah.

Baca Juga: Mengapa Laksamana Maeda Mengizinkan Kediamannya Dijadikan Tempat Perumusan Naskah Proklamasi?

(*)